Malam menjelang, Elif tak bisa tidur memikirkan kejadian bersama Jnas beberapa jam yang lalu, saat berusaha menutup matanya seolah olah tergambar jelas wajah Jnas saat menatapnya, ingin sekali Elif membangunkan Ruqia di sampingnya tapi ia tak tega saat melihat wajah pulas sahabatnya.
"kok bisa banyak nyamuk sih!" Elif menepuk nepuk kakinya yang terasa gatal.
saat menoleh ke samping jendela kamar mereka terbuka lebar.
"pantas saja banyak nyamuk aku lupa menutupnya." ujarnya sambil bangkit dari tempat tidurnya untuk menutup jendela kamar mereka.
saat kembali ke tempat tidurnya Elif mengambil handphonenya dan membuka akun Facebook miliknya, " haaaah Jnas aktif ?" rupanya dia belum tidur .
sesaat kemudian pesan pasuk di wichatt nya.
" kenapa enggak tidur Elif?"
Elif tersenyum membaca pesan dari Jnas.
"tidak mengantuk dan tidak bisa tidur" balasnya.
"sama aku juga tidak bisa tidur"
"kenapa ???"
"mikirin kamu"
seketika jantung Elif berdetak sangat cepat saat melihat pesan Jnas yang hanya dua kata.
" kamu masih di sana ???" pesan Jnas
Elif sadar dia belum membalas pesannya.
"iya " balasnya singkat.
"aku akan menghubungimu sekarang" setelah itu handphone Elif berdering, Jnas menghubunginya, Elif menekan oke di layar ponselnya.
"Halo....."
" Elif bisakah aku melihat wajah mu kita video call ya" ujar Jnas
" eeeehhh jangan , semuanya sudah tidur ,aku takut membangunkan mereka semua"
" yaaaah .... baiklah" ucapnya kecewa.
"Jnas besok kamu sudah harus kembali ke basecamp sebaiknya kamu tidur."
" ya aku akan tidur setelah kamu juga tertidur dan mendapat satu ciuman dari mu"
pipi Elif merona merah
"kenapa terdiam" Ucapnya terkekeh
"iiiiiihhhh kamu usil banget sih " rengek Elif
Jnas tertawa mendengar suara Elif , dan ia sangat tahu pasti wajah sahabatnya merona merah menahan malu dia sangat suka menggoda Elif, karena ia sangat menyukainya saat Elif menahan malu ataupun saat marah.
akhirnya mereka mengobrol di handphone sampai larut malam dan sama tertidur sambil memegang handphone di telinga mereka masing-masing.
di pagi hari
Ruqia membangunkan Elif dan mematikan handphone yang masih terhubung dengan Jnas
" kalian berdua sama sama tidak waras telpon saja masih terhubung"
Elif membuka matanya sedikit dan meraih handphone yang ada di tangan Ruqia
" yaaaah kenapa kamu mematikannya." ucapnya kecewa.
" lihat lah Ponsel mu sedikit lagi baterainya akan habis " Ruqia berkacak pinggang
" heeeiiii kenapa tidur lagi, ayo bangun kita ke mall sebentar lagi bersama bibi dan paman."
dengan terpaksa Elif bangun dan menuju ke kamar mandi karena dia memang sudah janji mau ikut paman Ruqia ke mall, sekalian ia mau belanja beberapa kebutuhan untuk dirinya.
sejam pun berlalu mereka sarapan bersama dan bersiap siap untuk berangkat ke mall, paman Ruqia menghidupkan mesin mobilnya semua keluarga berkumpul di mobil paman Ruqia yang sedikit besar Elif duduk di samping Ruqia dan sibuk mengirim pesan untuk Jnas.
"mungkin kamu sudah bersiap siap berangkat ke bascame, selamat ya sampai tujuan" pesannya singkat.
" terima kasih Elif, lima menit lagi aku berangkat, kamu sudah makan.?"
" ya aku sudah makan, kamu??"
" sudah Elif.. oh ia jaga dirimu baik baik Elif aku pasti akan sangat merindukan mu farosyah"
jantung Elif berdebar kembali saat Jnas memanggilnya farosyah. Ia teringat kemarin saat ia di puncak bersama Jnas ada kupu kupu hinggap di rambutnya, Jnas menangkap kupu kupu itu dan melepaskannya ia berkata farosyah dalam bahasa arab kupu kupu " farosyah ini sangat mirip dengan mu Elif sangat indah dan cantik, kamu farosyah ku" ucap Jnas sambil memegang wajah Elif. Elif terkejut saat Ruqia membuyarkan lamunannya.
" ngelamun aja ntar kesambet loh" ucap Ruqia
Elif hanya cemberut dan melihat ponsel nya kembali dan membalas pesan Jnas.
" iya terima kasih... aku akan ke mall bersama keluarga Ruqia, kamu juga baik baik di sana ya " ketik Elif lalu mengirimnya.
ternyata Jnas tak membalasnya kembali pesan Elif, mungkin dia sudah berangkat ke basecamp nya pikir Elif, ia mematikan ponselnya dan menyimpannya di dalam tas tangannya. Ia benar benar sangat bahagia selama berada di Irak, juga saat bersama keluarga Ruqia di Baghdad dan sekarang bersama keluarga Ruqia yang lain di Mosul dan saat saat bersama Jnas sahabatnya, empat hari waktu yang sangat singkat bersama Jnas tapi ia merasa telah lama bersama sahabatnya, mungkin satu minggu lagi Jnas akan kembali ke rumahnya. desah Elif berat saat mengingat Jnas sudah kembali ke bascampnya.