Seperti hari biasanya Diandra slalu bangun sebelum sebelum subuh ,terlebih hari ini dia akan menyiapkan sarapan untuk om Arief,tapi sebenarnya bukan hanya untuk om Arief namun untuk namun untuk tante viona,Gina,Randy juga secy.Pagi ini Diandra memasak nasi goreng putih mentega,Dadar telur untuk taburan,sayap ayam panggang manis pedas dan tumis kornet pedas.Ini memang gaya Diandra jika dia membuat masi goreng,dia hanya akan membuat nasi menjadi gurih dengan aroma bawang dan mentega,selanjutnya dia memasak topping terpisah supaya tiap anggota keluarga bisa memilih sendiri topping yang diinginkan.Om Arief sangat menyukai menu nasi goreng buatan Diandra yang hampir tidak bisa ditemui ditempat lain kecuali hotel oleh karena itu om Arief mengunginkan Diandra menginap supaya dia bisa menikmati sarapan buatan Diandra,Namun topping yang disediakan hotel sangat berbeda dengan yang Diandra buat.Diandra juga selalu menyiapkan pelengkap lain seperti acar,emping,juga cacahan selada yang dicampur dengan Bawang bombay cincang.Terlebih lagi Diandra sangat pintar membuat acar,tidak hanya menggunakan wortel dan ketimun,Diandra juga mencampurnya dengan lokyo yang dibelah,dan juga cabe rawit yang diiris tipis.Acar buatan Diandra bukan cuma terasa asin dan asam,acar tersebut juga memiliki sensasi manis pedas yg menyegarkan,karena Diandra tidak menggunakn cuka Diandra lebih suka menggunakan lemon.
Setelah sarapan siap satu persatu anggota keluaga berkumpul,secy yang baru melihat Diandra lagi langsung berseru senang "Horee kaka pasti buatkan nasi goreng dengan telur yang banyak" secy sekarang berusia dua setengah tahun namun dia memiliki selera makan yang baik,perangainya sangat berbeda dengan tante viona atau saudaranya yang lain,meski masih sangat kecil Secy sangat jelas mirip om Arief.
Melihat secy begitu riang om Arief tersenyum bahagia,namun wajah penuh kebencian terlihat dari sorot mata anggota keluarga lainnya,terlebih Gina.
"Secy sayang sebentar lagi kaka rara akan menjadi ibu kita" Gina berkomentar penuh ejekan.Secy :..??? Sambil memandang Diandra.Diandra tersenyum,menggeleng pelan dan mendekat ke arah secy sambil berbisik " Secy keberatan untuk itu" "asalkan kaka bisa memasak untukku tiap hari secy senang sekali" Secy menjawab dengan polos dan pengucapan yang masih belum jelas."Terima kasih kaka tapi kaka akan tetap jadi kakanya secy".
Tante viona tidak berkomentar apapun,dia dengan anggun menyelesaikan sarapan tanpa mengeluh,namun tidak dapat dipungkiri sorot matanya menebarkan kebencian.Tante viona adalah wanita yang penuh perhitungan oleh karena itu dia lebih suka terlihat seperti wanita rasional dan penurut dihadapan om Arief.Meski ini rumah peninggalan papa Dipo,dia tidak cukup berani melawan om Arief.Om Arief adalah pengusaha muda yang tampan,dia kaya dan memiliki latar belakang yang cukup mengagumkan,dan yang sering membuat tante viona berbangga hati adalah karena suaminya itu tujuh tahun lebih muda darinya.Jika dia melawan om Arief dia tidak ingin kehilangan banyak hal termasuk kebanggaan menjadi istrinya.
Bagi tante viona selama lingkaran sosialitanya tidak mengetahui kenyataan perselingkuhan terang terangan suaminya,itu tidak akan pernah menjadi masalah.
Om Arief berdehem saat semua orang ingin meninggalkan meja makan saat sarapan sudah selesai."Tunggu...papa ingin mengumumkan sesuatu". "Apa" Gina merespon. "Duduklah".
Setelah semuanya kembali duduk om Arief mulai bicara " Gina apa yang kamu katakan pada adikmu tadi adalah benar" Gina terperanjat mendengar apa yang dikatakan papa tirinya,namun dia tidak berani menyela.
"papa sangat mencintai Rara,awalnya papa ingin menjadikan nyonya kedua,hanya sajaa...." om Arief menggantung kata katanya.
"Hanya saja apa" tante viona mulai bereaksi karena merasa terancam."Hanya saja rara tidak suka memiliki saingan"."Dasar wanita iblis" tante viona mencaci penuh amarah dia sudah tidak sanggup menahan diri,lalu dia mengambil segelas air dan menyiramkannya kewajah Diandra dan mengumpat " cuci wajah kotormu gadis jalang".
Diandra sama sekali tidak menunjukan rasa marah,dia justru tersenyum mengejek karena melihat tante viona kehilangan batas toleransinya.
Om Arief dengan sigap mengambil serbet mulut dan mengeringkan wajah Diandra dengan itu."Ga papa om,biarkan tante vi melampiaskan amarahnya sampai puas,Rara senang menikmatinya" Diandra mengejek dengan puas.
"Cukup,aku sudah tidak tahan dengan wanita seperti kamu,kita bercerai!" pengacara akan mengurusnya".Lalu om Arief berdiri dan meninggalkan meja makan,Diandra tersenyum dan berlalu menikuti om Arief.Tante Viona kehilangan akal,dia mengamuk dan menghancurkan semua yang ada diatas meja makan.Namun om Arief tidak menghentikan langkahnya,sedangkan Diandra menoleh kebelakang dan tersenyum mencibir.