Aku hanya bisa menangis seperti ini di tengah taman kota setelah mendapat tau semua kebenaran yang selama ini mereka sembunyikan, sesekali aku memukul kepala ku karena berfikir aku terlalu naïf dan bodoh. Sangat mudah bagi mereka berdua mempermainkan ku. Aku menangis dan meraung tak henti henti di sebuah taman kota yang sepi. Tak lama terdengar handphone ku berdering, ku ambil handphone dari saku jacket ku. Ternyata panggilan dari Nora.
" Hallo… !!! kata ku berusaha menstabilkan suara ku yang berubah setelah menangis sedari tadi.
" Nay kau dimana ? Mama mu kritis. Kata Nora dengan paniknya.
" Mama ku kritis, dia ada di rumah sakit mana ?
" Nay.. ? Apa kau baik baik saja ? Kebetulan aku segera menuju ke rumah sakit apa mau aku menjemput mu. Tapi kemarin saat aku datang ke kosan mu merek amengatakna kau sudah tidak tinggal di sana.