Bisa berjalan beriringan seperti ini dengan Shin adalah kebahagian yang luar biasa bagi Jo Kwangsu. Apalagi tadi dia sudah melihat bagaimana Shin menantang tatapan Jeha, hatinya tambah gembira karena itu artinya kesempatannya bersama Shin masih terbuka.
"Iya Direktur!" Sahut Shin dan Jo Kwangsu seraya mengangguk bersamaan.
Setelah itu mereka berdua mengikuti Sang Direktur dengan patuh tanpa banyak tanya lagi.
Sementara itu Jeha terlihat berjalan cepat menelusuri lorong rumah sakit dengan ekspresi kesal.
'Kenapa aku begini? Harusnya aku ada di sana agar Jo Kwangsu tidak mengambil kesempatan. Tapi, aku harus memeriksa keadaan Ryeon, karena aku tidak mau orang lain melakukannya' Batin Jeha seraya mempercepat jalanya.
Jeha sadar, kalau waktu selalu berjalan lambat saat dia benar-benar kehilangan seseorang. Hidup akan terasa makin kosong. Tak ada lagi tawanya dan senyumannya. Hingga itu membuat rindu teramat sangat di dalam hati.