"Cie cie, ada yang pura-pura gak ngerti nih," goda Juita.
"Iya nih mbak Nana, pelit banget ceritanya, kita kan juga pengen punya calon suami kayak kakak Lion" sahut para sepupunya bersamaan.
"Dia itu cuman lelaki biasa yang kebetulan saja menjadi calon suami mbak" jawab Nana.
"Sudah jangan paksa mbak kalian, karena ini sudah waktunya dia istirahat. Sayang Mama antar ke kamar ya" ucap Juita menengahi pembicaraan para gadis itu.
Nana langsung mengangguk, karena ini memamg waktu istirahatnya. Jadi dia pun tidak mau jatuh lemas pas hari pernikahannya. Sudah cukup dia lumpuh dan jangan nambah lagi.
Setelah itu, Juita langsung membawa Nana ke kamarnya, tidak lupa juga dia memberikan Nana obatnya. Nana mengikuti instruksi ibunya dengan patuh tanpa bertanya apapun. Setelah selesai mengurus Nana, Juita langsung mencium putrinya dan membantunya merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Setelah itu Juita keluar dari kamar Nana dengan ekpresi bahagia.