Yuri pun bisa bernafas lega dan melanjutkan telponannya sama Nana. Namun yang dia dengar suara isak tangis yang memilukan. Yuri pun merasa khawatir.
"My Nana kenapa kamu menangis? "
Nana terdengar menarik nafas berat dan sesegukan setelah itu dia membuka suaranya.
"Yuriii..., Zera" Nana tidak sanggup melanjutkan suaranya.
"Kenapa dengan Zera ? tolong katakan!" ucap Yuri dengan nada panik.
"Zera kecelakaan, sekarang kondisinya kritis. "
Mendengar perkataan Nana, Yuri langsung menjatuhkan handphonya dan menangis histeris.
Mendengar suara Yuri yang menangis, Ryeon langsung keluar dan mendekat kearah Yuri.
"Hei, ada apa denganmu? " tanya Ryeon dengan panik sambil membantu Yuri berdiri.
Yuri masih saja menangis dan tidak mampu bicara, Ryeon pun melirik handphon Yuri dan langsung mengangkatnya.
"Hallo Nana, ada apa ini? kenapa Yuri bisa menangis begini?" tanya Ryeon.