บท 171: Kemarahan Thomas Huxley

"Ayah, tenanglah. Kita tidak akan bisa berpikir dengan jernih, dengan emosimu yang seperti ini." Ucap Edward mencoba menenangkan ayahnya.

"Ingat, Paman memang sengaja mempermainkan kita saat ini. Entah apa yang sedang ia pikirkan, memberikan kuasa penuh pada istrinya? Cih.. Aku mencium bau persengkokolan mereka yang sangat busuk."

Edward beranjak dari kursinya, sedangkan ayahnya sudah puas dengan membanting papan namanya sendiri yang sudah tergeletak di atas lantai ruang kerjanya.

Edward berlalu meninggalkan ayahnya, ia tahu Thomas Huxley sedang membutuhkan waktu untuk bisa berpikir dan merencanakan sebuah strategi yang tepat untuk melawan Wade dan Marioline.

Wade Huxley – kakak kandungnya yang sangat ia benci, mencoba merebut kembali posisinya di Huxley Corp. Tapi kali ini dengan cara yang berbeda. Menggunakan istrinya, sebagai sebuah senjata tersembunyi.