Kai masih kebingungan memilih sekarang ini, dia sangat senang bisa tinggal bersama teman-temannya tapi dia juga mempunyai cita-cita yang harus dicapainya supaya dia bisa menjadi orang sukses seperti yang diinginkan nenek.
Dia masih terdiam memandangi kak seno dan lalu bergantian ke arah kedua orang tua kak seno yang berdiri dan tersenyum ke arahnya.
Senyuman mereka memperlihatkan bahwa mereka akan menerima kai dengan keadaan apapun karena mereka sangat menyukai kai yang menjadi anak baik.
"Kenapa kamu diam saja? " tanya kak seno pada kai, "kamu masih mau tinggal di rumah yang bukan tempatmu lagi? "
"Nenek sudah pergi, dengan siapa kamu akan tinggal? " tanyanya lagi, "bukankah kamu mempunyai cita-cita ingin menjadi dokter seperti kak qwenna? "
"Supaya kamu bisa menyembuhkan penyakit ibu pacar kecilmu itu? " dia terus menerus menyerang kai dengan perkataan-perkataannya dan tidak memberikan kesempatan pada kai untuk menjawab.