Kedua mata kai memandangi keindahan rambut anneth yang terurai panjang dibawah bahunya diterpa oleh angin yang masuk lewat jendela kamarnya.
"Kamu masuklah ke dalam " kai masih bicara dengan anneth melalui telpon kaleng yang dibuatnya
"Sepertinya ini sudah musim kemarau jadi cuacanya dingin sekali " sambungnya.
"Bukankah kalau musim kemarau itu panas dan kalau dingin itu musim hujan? " anneth tidak bergegas masuk, dia masih ingin berbicara dengan kai saat ini.
"Kemarau itu memang panas " jawab kai, "tetapi anginnya lebih besar besar makanya selalu terasa dingin, berbeda dengan dingin musim hujan "
"Aneh! " cetus anneth, "memangnya sekarang kamu mau pergi kemana? "
"Aku pulang saja ke rumah, karena hari ini aku libur untuk menyemir sepatu dan menjengukmu "
Anneth memperlihatkan senyumannya walaupun terlihat tarikan dinding dadanya yang begitu kuat untuk mengambil nafas dia tidak berhenti mengoceh.