"Aamiin!" Sahut Ana mengaminkan perkataan Alvin yang mengatakan kalau Alana anak yang soleha karena memang itu harapanya.
Setelah itu, Alvin merangkul Ana dan mengusap-usap bahunya sembari tersenyum bahagia karena kini kebahagiaannya sudah lengkap walaupun Zian belum bisa bergabung bersama mereka. Tapi, setidaknya dia tau keberadaan putranya.
'Ya Allah! Jaga dan lindungi rumah tangga hamba! Jauhkan dari segala mara bahaya dan pahitnya perpisahan lagi. Dan karuniakanlah kami kebahagian yang melimpah! Aku mungkin serakah karena terlalu meminta banyak. Namun yang aku tau kalau engkau maha pemurah!' Batin Ana sambil menggenggam erat tangan Alvin yang membelai tangannya sedari tadi.
Tidak lama setelah itu, Ana dan Alvin sampai di rumahnya di waktu senja.
Melihat kedatangan tuannya, salah seorang pelayan langsung membukakan pintu untuk Ana dan Alvin.