Diakon Biru kemudian mendorong telapak tangannya ke depan dengan acuh tak acuh ketika dia melihat naga yang berapi itu menerjangnya. Dinding es yang sangat tebal tiba-tiba muncul di depannya.
Tinju Meteor yang ganas menghilang seketika setelah menabrak dinding es tersebut. Tidak ada tempat yang cukup kuat untuk menembusnya!
"Kilat Mematikan Senyap!"
Mo Fan melanjutkan serangannya dengan mengucapkan Mantra Petirnya. Kilat kematian berwarna hitam menghantam dinding es itu dengan keras.
Sosok samar-samar di balik dinding itu tiba-tiba berpindah. Kilat kematian itu hanya mendarat di bayangannya saja, gagal menabrak Diakon Biru yang menjijikkan itu.