Alaric bertemu Rune di pintu keluar. Anak muda itu baru datang bersama London setelah menjelajah daerah di sekitar hotel mereka dengan dua orang pengawal yang tampak seperti pemuda seumuran mereka.
"Hei... Eli, kan? Cepat sekali pulangnya?" tanya Rune keheranan. Ini baru jam 4.40 sore, menurutnya acara minum teh seharusnya belum selesai sehingga ia akan bisa bertemu Elios Linden setelah ayahnya selesai berbincang-bincang dengannya. Rune tidak menyangka Alaric keluar demikian cepat.
"Hallo, Rune. Apa kabar?" Alaric tersenyum ke arah pemuda itu.
Ia membandingkan London yang berdiri di sampingnya dan menyadari bahwa London sangat mirip ayahnya dan Rune tidak mirip siapa pun, tidak juga mirip ibunya. Mungkin itu yang membuat Rune sangat menyenangkan, pikirnya.
"Baik. Kami habis membeli oleh-oleh dan menjelajah daerah sini." Rune menoleh kepada kakaknya, "Aku kemarin bertemu Eli dan bercakap-cakap tentang banyak hal."
Ceritanya saya stop di sini dulu ya, takut kepanjangan nanti babnya jadi mahal.
Yang jelas, tinggal satu bab lagi dan besok kita maju ke tahun 2049, tahun pernikahan Aleksis dan Nicolae.
Yeayy... udah nggak sabar melihat Alaric dan Aleksis ketemu. Suer.
PS: Maaf saya akhir2 ini ga bisa bales2in komennya ya.. soalnya ternyata update 2-4 bab sehari, bikin sibuk banget dan nggak sempat lagi bales komen. Tapi semuanya saya baca kok. Terima kasih banyak atas komen2 dan review/ulasannya yaa...