"Kenapa kau menangis?" tanya Terry kebingungan. Bagaimanapun cueknya dia di permukaan, tetapi ia sangat menyayangi Aleksis. Sejak masuk ke dalam keluarga Schneider 8 tahun lalu ia telah menghabiskan sangat banyak waktu bersama Aleksis, apalagi karena usia mereka yang dekat membuat keduanya tambah akrab. Lauriel juga sering mengajak Terry bertualang kalau ia membawa Aleksis.
Ia mendekap gadis itu yang kini menangis tersedu-sedu. "Ponselku rusak... huhuhu... aku sedih sekali..."
"Sssh... itu kan gampang tinggal dibeli lagi. Aku bisa memesankan yang persis sama dari Amerika," kata Terry sambil mengusap-usap rambut Aleksis.
Aleksis hanya menggeleng-geleng. Ia masih sedih. Bukan jam ponselnya yang rusak yang membuatnya menangis melainkan chip penghubungnya dengan Alaric.
Yeay.. bab kelima. Sorry telat beberapa jam.
Oh ya.. yang bisa vote power stone ke novel versi Inggris, tolong vote SEMUA-nya aja ya..
Tenaaang, masih banyak pembaca yang nggak ngerti caranya vote ke Inggris, dan mereka akan tetap vote "The Alchemists" versi Indonesia.. wkwkwkwk.. sampai sekarang soalnya yang Indonesia masih di ranking 3 lho.. berarti banyakan PS-nya masuk ke Indonesia, bukan ke yang Inggris... hahahaha.
Ayo, kita kejar Top 20 yaaa... yihhaaaa...