sudah 3 hari berlalu setelah uang itu kami terima, sampai saat ini kami masih bingung untuk bisa sampai ke sana. dan pada akhirnya kami pun minta pertolongan oleh balri.
"telpon"
Arta:"hallo bal"
Balri:"yaa ar ada apa"
Arta:"aku mau minta tolong nii"
Balri:"llaah ada masalah apa kok sampai minta tolong aku"
Arta:"aah gak ada masalah yang serius kok"
Balri:"ok ok, ya udah nanty aku ke sana yaa"
Arta:"ok aku tunggu"
Balri:"ok"
aku dan tarika pun kembali bekerja walau masih ada sedikit pikiran ke sana tapi kami harus menjalani tugas kami.
setelah berjam-jam melaksanakan berbagai aktivitas dalam bekerja aku pun kembali ke rumah dan ternyata Balri sudah tiba di sana.
aku segera memarkirkan mobilku ke garasi dan menghampirinya.
"mari masuk bal"
ajakku
"ok"
jawabnya singkat
begitu kan yang masuk dan kami mulai duduk di ruang tamu sebelum memulai membicarakan permasalahan carica membuatkannya minuman dan sedikit cemilan.
" Sebenarnya ada masalah apa Ar"
tanyanya
"gini bal Ingat nggak anak yang waktu 6 bulan lalu kami rawat"
tanyaku
" Iya ingat, itu siapa namanya?? hhhmm harini ya"
jawabnya
"iya bener tapi itu hanya nama yang kami buat nama sebenarnya adalah Nirmala"
jelasku
"ooooohhh iya iya ar, lah kenapa rupanya sama dia ar"
tanyanya
"naah jadi mamanya dia ibu melani 3 hari yang lalu mengirim orang untuk menjemput kami, karena tarika sedang hamil kami tidak jadi dijemput saat itu, tapi kami malah diberi sejumlah uang yang sangat besar yang menurut aku dan tarika tidak wajar. apalagi hanya beralasan karena kami telah membantu dia sewaktu mengalami kecelakaan dan merawat anaknya pada saat itu, kamipun melakukan itu tanpa niat meminta balasan apapun kok, jadi maksud aku minta tolong ke kamu ya untuk cari tahu kejelasan tentang ibu melani ini"
ceritaku panjang
" Ok kalau memang ada data atau nomor kontak biar aku cari tahu"
jawabnya
setelah bercerita panjang kali lebar soal itu balri cukup terkejut mengetahui jumlah uang yang diberikan Ibu Melani kepada kami,apa lagi soal saham yang pernah di berikan ke kami itu, dan ternyata Setelah semua data yang kami dapat kami cari di situs internet ternyata memang benar Ibu Melani ini istri dari pemilik perusahaan terbesar nomor dua di kota jakarta di bidang Industri Dagang.
saat itu aku telah memutuskan kami akan berangkat ke sana.
"ok bal kita lusa berangkat ke sana, kamu bisa ikut"
tanyaku
"bisa"
jawabnya singkat
" Aku mau ikut juga ya Kak"
nyambung
" Loh jangan dong sayang kamu lagi hamil Apa kamu bakal Sanggup"
ragu
" Insyaallah sanggup aku kangen sama Nirmala hehehe"
jawabku
"ya udah yank, lusa kita berangkat yaa"
pasrah
Tarika pun menggangguk lalu dia pun segera pergi karena ingin beristirahat.
setelah itu aku pun mengantar keluar Balri yang akan pulang lalu aku masuk kekamar Istriku yang sudah tertidur. aku peluk dia yang Sudah terlelap dalam kantuknya aku kecup kening dan bibirnya lembut lalu aku ikut tidur bersamanya.
saat mataku terbuka aku tak ingat Sudah jam berapa sekarang atau sudah berapa lama aku tertidur tapi yang jelas saat aku melihat ke sebelah ku aku tak melihat sosok Istriku yang manis aku segera duduk mengumpulkan nyawa kembali lalu pergi mandi setelah selesai aku pun turun.
saat itu aku lihat istriku sedang mengeret-ngeret koper kosong untuk menempati baju kami untuk kepergian lusa aku sedikit heran kenapa dia mengemasnya Sekarang jadi aku coba bantu dia dan bertanya.
" sayang kan kita berangkatnya lusa Kenapa berkemas nya harus sekarang"
tanyaku
" ya nggak apa-apa sayang, besok kan jam-jam sibuknya kamu dan aku bisa istirahat lebih banyak juga untuk mempersiapkan kepergiannya lusa"
jelasnya
"oohh iya iya"
mengangguk
" aku nggak sabar deh mau jumpa Nirmala"
katanya
"kenap sayank"
mendekat dan memeluk dari belakang tarika saat menyusun baju baju ke koper
" ya karena dia udah kayak anak aku sendiri walaupun cuman 1 bulan hahahaha"
jawabnya
"hahahah iya ya bentar banget kan yank, Tapi kan yang?? Apa sih yang kamu rasain selama kamu merawat dia dan juga saat dia pergi dari rumah kita"
tanya lagi
" yang aku rasain aku bahagia dan senang, pada saat itu aku yang belum pernah merasakan jadi seorang ibu belum punya pengalaman sama sekali soal merawat seorang anak,apa lagi merawat anak yang langsung di usianya itu ada rasa terkejut menjalankan hari-hari bersamanya, juga lelah tapi rasa itu segera hilang begitu melihatnya tersenyum apalagi dengan tingkah lucu polosnya, saat dia di jemput waktu itu aku sedih banget lah yank, terpukul dan kaya gak rela dia pergi karna dia yang mengajarkan aku untuk siap menjadi seorang ibu ya walaupun saat itu aku sudah hamil dan aku belum tahu sama sekali, Aku sangat merindukan tangan kecilnya kaki kecilnya yang berjalan tawa riang nya senyumnya bahkan tangisnya, ingin rasanya segera memeluknya begitu sampai dan melihatnya di sana"
"waaah sayaank"
terpukau dan senyum
" Apalagi senyum senyum kayak gitu iih jijik deh"
judes
" Ya ampun Sayang aku ini lagi Terpukau sama kamu,capek deh!"
menepuk kening
"hahahahah"
tawaku lepas
dia lanjutkan lagi untuk berkemas tak habis habis jahilku mengganggu bumil satu ini hahah dia yang duduk susah bangun selalu jadi korban jahil ku dan aku selalu dapat buah hasil yang pahiit karna selalu di lempar dan tepat sasaran pernah sekali aku menyalakan AC dingin sekali baginya dan aku menaruh remot AC tinggi di atas lemari alhasil aku di lempar ponselnya tepat di kepala belakang ya ampun sakit dam benjol hahaha.
nah haayoo pada tau gimana kabar ponsel tarika hhmm yaab bener rusak parah dan pecah hahahaha.
eeehh dia malah nangis deeh akhirnya aku beliin ponsel baru deeh malam itu juga.
daan banyak lagi deeh yang aku perbuat ke bumil satu ini hahahah.
tapi yaa gimanapun dia marahnya dan apapun perlakuannya aku selalu terima.
hhmm kalian pada gak tau kan kami kalau sedang ada masalah hahahah aduuh dia jadi gorila men takut aku hahahaha lebay dikit hahaha, yaa kami pernah juga meresakan permasalahan cekcok tapi tak pernah lama 2 hari paling lama, jika dalam sebuah hubungan terjadi pertengkaran harus ada yang mengalah dan melembut karna api tak akan padam dengan api melainkan dengan air,karna yang namanya membangun rumah tangga itu kan berdua harus ada kekompakan untuk saling membangum nya dan kami lah pondasi awalnya dan bangunan di atasnya adalah anak anaknya dan banyak lagi.
aku sangat sayank dan cinta dengan istriku ini, dia adalah cinta pertamaku dan akan jadi cinta terakhirku.
hargailah waku, karna waktu tak akan pernah mundur melainkan maju jika dia bersamamu jaga dia, hargai dia, cintai dia, lakukan yang terbaik untuknya kenapa?? karna tak ada yang tahu waktu kedepan kalau perpisahan itu datang apa lagi berpisah dengan kematian saat itu walau kamu merasa jatuh dan hancur tapi kamu harus ingat kamu masih punya kenangan di ingatanmu sepanjang waktu yang kamu lewati bersamanya.
"aku mencintaimu tarika umaya,selamanya akan mencintaimu"
itu yang aku katakan saat iya tidur pulas di malamnya.
sambil mengecup keningnya.
==============
semoga suka yaa
jangan lupa komen