"Jadi informasi apa yang bisa ku dapatkan darimu?" tanya Seo won pada Yu jin, Yu jin memberikan sebuah map kepada Seo won, Seo won membuka map itu dan mulai membacanya dengan teliti
"Dia adalah salah satu dokter di rumah sakit universitas nasional Seoul"
"Apakah dia kekasih Ji hoon?" tanya Chang min
"Ya... dia adalah kekasih Ji hoon"
"Wah... akhirnya dia memiliki kekasih juga, aku kira selam ini dia adalah seorang Gay dan kekasihnya adalah Chang min ternyata aku salah" kata Seo won
"Dia tidak mungkin seorang Gay, justru aku menghawatirkan jika yang Gay adalah dirimu" cibir Yu jin
"Ternyata kau juga bisa berkata kasar" kata Seo won sambil mendekati Yu jin
"Aku bukan seorang Gay, dan jika kau tidak yakin kita bisa membuktikan kehebatanku di ranjang sekarang juga" kata Seo won sambil membelai rambut Yu jin
"Cih... jauhkan tangan kotormu dariku"
"Hahaha... Yu jin... Yu jin, kau akan menyesal karena telah menolak tawaranku, tapi tidak masalah karena sekarang kita adalah rekan maka aku akan memaafkanmu"
"Jadi apa langkahmu selanjutnya?" tanya Yu jin mengalihkan pembicaraan mereka
"Aku akan mendekati dokter itu dan merebutnya dari Ji hoon, aku yakin dia pasti akan bertekuk lutut padaku"
"Baguslah jika kau seyakin itu"
"Jangan meremehkan kemampuanku Yu jin, justru akulah yang meragukan kemampuanmu untuk mendapatkan Ji hoon" ejek Seo won
"Cih... lakukan saja apa yang ingin kau lakukan, dan aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan"
"Baiklah jika itu maumu, hubungi aku jika kau mendapatkan informasi penting" kata Seo won sambil berlalu dari hadapan Yu jin saat Seo won hampir tiba di pintu Seo won berbalik ke arah Yu jin
"Kau juga boleh menghubungiku jika kau membutuhkan seorang teman untuk menghangatkan ranjangmu" kata Seo won tepat di telinga Yu jin, setelah itu Seo won benar-benar pergi meninggalkan Yu jin
"Dasar pria Gila" gerutu Yu jin saat Seo won sudah keluar dari ruangannya.
"Terus awasi dia, dan jangan sampai kalian melewatkan hal sekecil apapun" kata Seo won kepada pengawalnya
"Baik tuan" jawab pengawal Seo won.
Setelah itu Seo won masuk kedalam mobilnya, Seo won duduk di kursi penumpang lalu dia kembali membuka map yang di berikan Yu jin
"Jung Soo jung, nama yang indah dan aku akan segera merebutmu dari Ji hoon, aku tidak akan membiarkan Ji hoon bahagia sampai dia mati" kata Seo won dengan senyum licik yang menghiasi wajahnya.
*** *** ***
"Soo jung" panggil Soo yeon dari depan pintu kamar Soo jung
"Ya" jawab Soo jung sambil melihat sang kakak yang berdiri di depan pintunya sambil memeluk bantal, Soo yeon berjalan ke arah Soo jung dan duduk di samping Soo jung, Soo jung memperhatikan raut wajah sang kakak yang terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu
"Apa yang ingin Kakak katakan, katakanlah"
"Wah... apakah sekarang kau bisa membaca fikiran orang lain"
"Cih... aku bisa melihatnya dari wajahmu"
"Apakah kau benar-benar adikku?" canda Soo yeon, Soo jung memutar bola matanya dengan malas
"Ayolah Kak"
Soo yeon tertawa lalu memeluk Soo jung dengan erat sampai mereka terjatuh di atas tempat tidur Soo jung
"Kak... aku tidak bisa bernafas" kata Soo jung mencoba untuk melepaskan pelukan Soo yeon
"Ya... tidak bisakah kau membiarkan kakakmu ini memelukmu"
"Kakak boleh memelukku, tapi jangan seerat ini aku benar-benar kesulitan untuk bernafas" kata Soo jung, Soo yeon kembali tertawa lalu melonggarkan pelukannya
"Ah... aku benar-benar sangat merindukanmu" kata Soo yeon sambil mengelus kepala Soo jung
"Aku juga" jawab Soo jung membalas pelukan sang kakak
"Bagaimana pekerjaanmu"
"Baik" jawab Soo jung singkat
"Lalu bagaimana hubunganmu dengan pria yang bersamamu, saat Jimmy menjemputmu?" tanya Soo yeon
"Wah... Jimmy benar-benar tidak bisa di percaya" gerutu Soo jung
"Apakah dia kekasihmu?"
"Hem... bisa dikatakan begitu" jawab Soo jung santai
"Wah... ternyata adikku sudah dewasa sekarang, lalu kenapa kau tidak mengatakannya padaku"
"Aku hanya mencari waktu yang tepat untuk memberi tahu Kakak"
"Apakah dia tahu identitas aslimu?"
"Dia tidak mengetahuinya"
"Apakah dia tidak curiga?"
"Entahlah, tapi aku rasa tidak bahkan Min ji saja penggemar beratmu tidak menyadari bahwa aku adalah Krystal Jung adik kandung dari Jessica Jung"
"Tentu saja dia tidak menyadarinya, diakan penggemarku bukan penggemarmu" ejek Soo yeon
"Kenapa Kakak tiba-tiba menjadi sangat menyebalkan" kata Soo jung sambil duduk, Soo yeon tertawa dan ikut duduk di samping Soo jung
"Oh ya apakah Ayah sudah pulang?" tanya Soo jung
"Belum, dan aku rasa Ayah akan pulang besok"
"Lalu bagaimana dengan pemotretannya?"
"Hem... lusa pemotretannya akan di mulai"
"Baiklah, karena aku juga membutuhkan beberapa persiapan" jawab Soo jung
"Apa yang akan kau persiapkan?"
"Besok, aku berencana untuk mengecat rambutku"
"Kali ini warna apa yang akan kau pilih" tanya Soo yeon
"Hem... aku rasa warna ini terlihat bagus" kata Soo jung sambil memperlihatkan majalah yang di bacanya tadi pada Soo yeon, setiap Soo jung pergi menemui orang tuanya Soo jung akan mengubah penampilannya dan juga warna rambutnya agar orang-orang yang bekerja di rumah sakit tidak menyadari kalau dia adalah seorang Krystal Jung sang Idol yang sedang Fakum karena ada suatu masalah yang membuat Soo jung memilih Fakum dari dunia hiburan.
"Ya... itu terlihat bagus untukmu, lalu kapan kau akan kembali?" tanya Soo yeon
"Entahlah, aku belum memikirkannya"
"Ini sudah lebih dari 5 tahun setelah kejadian itu" kata Soo yeon sambil mengelus pundak sang adik
"Aku tahu, tapi untuk saat ini aku belum siap untuk kembali"
"Apakah kau berencana untuk mengundurkan diri dari dunia hiburan?"
"Huft... entahlah aku juga tidak tahu"
"Apapun yang menjadi keputusanmu aku akan selalu mendukungmu" kata Soo yeon, Soo jung menatap sang kakak
"Thank you, Kakak memang kakak yang terbaik di dunia" jawab Soo jung lalu kembali memeluk sang kakak
"Bukankah kau sangat beruntung memiliki Kakak sepertiku"
"Ya, Aku benar-benar sangat beruntung" kata Soo jung yang membuat Soo yeon kembali tertawa dan mengeratkan pelukannya.
"Jadi apa sebenarnya yang membawa Kakak ke sini?" tanya Soo jung saat teringat sang kakak belum mengatakan hal apa yang membawanya ke kamar Soo jung
"Aku hanya ingin tidur disini bersamamu"
"Hanya itu?" tanya Soo jung tidak yakin, Soo yeon menganggukkan kepalanya
"Ya... hanya itu, jadi bisakah kita tidur sekarang? Aku benar-benar lelah"
"Baiklah" jawab Soo jung.
Soo yeon dan Soo jung memperbaiki posisi mereka Soo yeon mengelus kepala sang adik dengan penuh kasih sayang sampai Soo jung benar-benar terlelap setelah itu Soo yeon juga ikut tertidur menjemput mimipinya.
Hy my Lovely Readers, kalau aku boleh tau kalian dari kota mana aja sih? (Aku penasara)
Oh ya jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, karena itu salah satu penyemangatku untuk menulis dan maaf kalau kalian sering menunggu update karena memang moodku bener-bener buruk aku takut kalau di paksakan untu menulis ceritanya jadi ga nyambung sekali lagi maafkan aku