Dinda menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Ah, rasanya nyaman sekali. Dinda merenggangkan ototnya yang menegang untuk sesaat. Hah, kini tubuhnya terasa lebih nyaman. Dinda memandang langit-langit kamarnya.
Seketika seulas senyum terkembang di wajahnya yang masih terlihat cantik dengan sisa makeup yang masih melekat di kulit wajahnya. Dinda teringat dengan Dika. Hari ini dia sukses membuat Dinda senang. Kejutan, bisa mendengar Dika menyanyi. Suaranya terdengar empuk dan lirik lagunya mampu menyentuh kalbu.
"Dika, aku nggak nyangka kau bisa membawakan sebuah lagu semerdu itu. Ah, kejutan juga karena kau menyukaiku dan tetap menjaga sikap dengan baik. Kamu memang pria baik. Mungkin aku harus mempertimbangkan perasaanmu." monolog Dinda.