"Apa itu mengganggumu?" Intan nampak tidak senang.
"Ah itu, sebenarnya aku hanya ingin tahu saja. Ehm siapa tau pria itu tidak baik, bagaimana kalau Dinda yang sedang kacau pikirannya malah dipermainkan oleh pria itu" Niko mulai mengarang cerita, dalam hatinya ia merasa was-was.
"Ohya? Ternyata kamu masih peduli juga ya sama Dinda?" Intan berkata jutek.
"Ah itu karena Dinda adik Dirga, kasihan kan kalau adik temen sampai kenapa-kenapa."
"Owh, lalu kenapa kamu tidak terima saja dia jika kamu merasa kasihan kepadanya?" nada Intan semakin tak terkontrol.
"Sayang, tidak seperti itu juga."
"Tapi itu kan yang ada di dalam pikiranmu?"
Niko hanya terdiam, dia tidak ingin memperkeruh rasa cemburu Intan dengan sanggahannya untuk membela diri.
Siapkan diri kalian untuk baca bab selanjutnya ya?
Ehemm awas baper, hehehe
Selamat menikmati, semoga suka ...
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi (senyum).
Penciptaan itu sulit, dukung saya. Jangan lupa Voting untuk saya Ya?