Winda menghela nafas cukup panjang, "Ah bibi bikin kaget saya saja" Winda mengelus dadanya.
"Hahaha maaf Non, memang Nona Winda kira siapa yang datang?" Bibi tersebut tersenyum memandang Winda, ia meletakkan secangkir teh di meja depan tempat Winda duduk.
"Bukan siapa-siapa sih, cuma saya terkejut saja".
"Silakan diminum Non, biar lebih santai" katanya.
"Iya, terima kasih"
"Saya pamit ke belakang dulu ya Non?".
"Ah bik, apa kak Lisa masih lama?"
"Kurang paham saya Non. Nyonya sedang berbicara di telepon dengan seseorang, tapi sudah saya sampaikan".
"Kalau Zafran dimana?"
"Ada di kamarnya, sepertinya sedang merajuk dengan Nyonya Lisa"
"Ah, baiklah. Saya akan ke atas untuk melihat Zafran".
"Iya Non, silakan" bibi membuka tangannya mempersilakan Winda.
"Terima kasih, Bi".