Menyelesaikan misi bertemu mamah dari Riqky membuat Ivanka merasa tidak nyaman.
Malam nya di atas tempat tidur, Ivanka mengingat lagi. Seperti nya dia sudah bersalah karena berbohong. Dia juga bisa membayangkan kalau Ryan mengetahui ini, pasti dia akan sakit hati. Tapi yang membuat Ivanka lebih kacau, dia selalu mengingat tatapan mata Riqky.
"Riqky hanya seorang aktor hebat atau dia betul menyukai ku?" bisik hati Ivanka.
"Lebih baik aku tidak memikirkan nya."
- Beberapa hari kemudian -
Terdengar perkelahian di depan pintu gerbang.
Beberapa orang berlari penasaran ingin mengetahui siapa gerangan.
Ivanka sedang bersama tiga sahabat nya pun penasaran. Mereka ikut keluar gerbang untuk melihat siapa yang berkelahi.
Terkejut dia saat melihat ternyata dua orang itu yang sangat di kenalnya.
Ryan dan Riqky!
Di lihat tidak ada yang memisahkan mereka berdua, Ivanka maju mencoba memisahkan mereka.
"Berhenti !!! Apa yang kalian berdua lakukan?."
Melihat Ivanka berdiri di antara mereka, mereka langsung berhenti.
Terlihat darah dan luka di wajah ke dua pria itu.
Ivanka langsung menarik mereka berdua.
Mencari tempat agak menjauh dari kerumunan orang.
Dan Ivanka meminta salah satu sahabatnya mengambil tempat obat di kamarnya.
Menunggu kotak obat datang, kesunyian hadir di tengah mereka.
"Ini kotak obat nya"
"Terima kasih"
Ivanka mengambil kapas dan obat untuk luka.
"Sini, aku oleskan obat"
Kedua pria itu maju serentak mendekatkan muka nya ke Ivanka.
"Satu per satu."
"Aku kekasih mu berarti aku lebih berhak"
"Aku orang yang selalu ada untuk mu" jawab Riqky tidak mau mengalah.
Keadaan mulai memanas lagi.
"Kalian berdua duduk!!"
"Ini"
"silakan kalian lakukan saja sendiri"
"Baik lah, sambil kalian mengoleskan obat itu ceritakan pada ku apa yang membuat kalian berdua berkelahi seperti anak kecil?"
"Kalian berdua tahu kan ada peraturan, berkelahi di dalam perusahaan akan di PHK ?"
"Kami tidak berkelahi di dalam perusahaan"
"Lalu apa yang membuat kalian berdua berkelahi ?"
"Orang gila ini tiba-tiba datang dan menyuruh ku keluar gerbang perusahaan lalu memukul ku lebih dahulu, aku hanya membalasnya saja" Tunjuk Riqky ke wajah Ryan.
"Ryan, kenapa kamu membuat keributan dengan Riqky ?"
"Aku muak dengan dia!!"
"Aku sudah mendengar, Riqky membawa mu bertemu orang tua nya dan memperkenalkan kamu sebagai kekasih nya. Dia tidak punya hak itu. Kamu adalah kekasih ku, wanita ku dan kamu adalah calon menantu untuk mamah ku, bukan calon menantu orang tua lain!" Ucap Ryan dengan nada emosi.
"Dan kamu yank, kenapa kamu mau melakukan itu ?"
"Apakah ada sesuatu di antara kalian berdua ?"
"Kalau ada sesuatu di antara kami, apa kamu akan melepaskan Ivanka ?" pancing Riqky
"Riqky jangan mempersulit keadaan!.
Ryan, aku salah, aku minta maaf pada mu. Saat itu waktu nya mendadak aku tidak sempat berpikir lain. Antara aku dan Riqky tidak ada hal yang seperti kamu pikirkan".