Ryan merasa hari nya kacau.
Dia tidak bisa konsentrasi kerja. Seharian ini saat Ivanka bersenang-senang bersama Riqky, Ryan marah - marah terus di tempat kerja.
Walaupun Ivanka mengingat Ryan dengan memberi nya makanan seperti yang di janjikan nya. Tapi hati kecil nya tetap merasa tidak nyaman.
Esok nya Ivanka dan Riqky di kagetkan dengan masalah baru.
Mobil kontainer yang berisi barang pesanan untuk ke jepang mengalami masalah.
Kontainer itu tidak boleh gagal berangkat ke pelabuhan. Lusa adalah batas akhir barang itu akan di muat. Terlambat pengiriman akan menyebabkan kerugian yang besar. Dan klien dari Jepang ini tipe orang yang tidak menyukai kata terlambat.
Tidak mau barang tersebut di batalkan dan kembali menjadi stok, Riqky dan Ivanka harus berangkat ke jakarta hari ini juga.
Ivanka dan Riqky mengurus semua nya.
Mereka membawa kontainer penganti juga membawa karyawan buruh sepuluh orang.
Mereka akan memindahkan barang itu ke kontainer baru, sehingga bisa mengejar pengiriman.
Ryan mengetahui Ivanka sedang bersama Riqky lagi. Walaupun mereka pergi rombongan tetap membuatnya kesal.
Ivanka dan Riqky di bantu karyawan buruh berhasil membereskan nya. Mereka tepat waktu.
Kembali ke perusahaan di esok harinya Ivanka dan Riqky mendapatkan pujian dari Mr Song.
Ryan mengajak Ivanka bertemu nanti saat malam hari.
Malam mereka berdua, Ryan dengan wajah yang terlihat penuh beban membuat Ivanka bertanya pada nya
"Ryan ada apa? Seperti nya ada sesuatu yang mengganggu mu."
"Yang, bagaimana kalau rencana pernikahan kita, Kita percepat lebih awal. Sebelum kamu berangkat ke Cina, menikah lah dulu dengan ku."
"Kenapa tiba-tiba? ".
" Ini bukan tiba-tiba. Kita kan sudah merencanakan ini".
"Ia, aku tahu. Cuma apa yang membuat mu ingin mempercepat nya ?"
"Tidak ada, aku hanya berpikir tujuan kita juga ke arah sana." Ryan tidak mau Ivanka mengetahui kalau dia terlalu takut Ivanka akan berubah pikiran dan memilih Riqky.
"Maaf kalau jawaban mu seperti itu, aku tidak bisa menerima nya.
Lagi pula aku tidak bisa cuti mendadak. Dan aku tidak jadi ke Cina, aku sudah memberi tahu bos besar sebelum aku berangkat ke Bali. Aku ingin memberi tahu mu saat yang tepat. Kita akan tetap seperti rencana awal.
Dan aku ingin saat aku menikah adik ku sudah menyelesaikan kuliahnya. Adik ku akan menerima gelar sajananya pertengahan tahun depan."
"Benarkah kamu tidak ke Cina??."
"Kamu tidak boleh berubah pikiran lagi. Kamu akan tetap di samping ku.
Tapi kenapa harus menunggu adik mu selesai kuliah, buat ku tidak masalah kamu tetap membiayai kuliah adik mu."
Aku ingin adik ku selesai dulu. Itu arti nya beban ku sudah sedikit berkurang.
Jadi saat nanti aku punya anak, aku bisa memberi lebih untuk keperluan anak ku.
Ryan mengetahui karakter keras kepala Ivanka, saat dia sudah memutuskan maka akan sulit untuk merubahnya jika tanpa alasan yang kuat.
"Baik lah, tapi aku ingin kamu berjanji sesuatu. Berjanjilah kalau kamu tidak akan meninggalkan ku, kamu akan menikah dengan ku dan menjadi ibu bagi anak-anak ku."
"Ia tentu saja. Aku berjanji tidak akan meninggalkan mu. Aku akan menikah dengan mu dan menjadi ibu bagi anak-anak mu. Kecuali Tuhan berkehendak lain."