"Santo Dahai, kurasa salah jika kau dianggap sebagai pemimpin Serikat Ilahi!" kata-kata ini diucapkan tepat di depan wajah Santo Dahai.
Santo Dahai merupakan Kepala Suku Setengah Dewa, jadi dasar kultivasinya berada di puncak Tingkat Semesta dan ia adalah pejuang terkemuka.
Walaupun ia biasanya tidak pernah bertindak secara langsung, ia masih termasuk pejuang puncak di alam ini. Ia adalah pemimpin Suku Setengah Dewa yang tak terbantahkan setiap kali para Keagungan tidak terlibat.
Tidak ada satu orang pun di Serikat Ilahi yang berani bersikap tidak sopan kepadanya.
Namun, orang yang berbicara itu tidak menunjukkan rasa hormat kepadanya. Walaupun Santo Dahai merasa sangat marah, ia hanya bisa menelan kemarahannya itu.