Fan Xian berbaring di tempat tidurnya dengan aman dan nyaman. Wajahnya tampak pucat. Dia terlihat seperti seorang pemuda yang belum pulih dari mabuk. Di sebelah tempat tidurnya ada sebuah baskom tembaga, yang tampak bersih karena sudah dibersihkan dari bekas muntahannya.
Dia telah mengizinkan Ruoruo untuk meninggalkan kamarnya; seorang gadis pelayan kini sedang merawatnya. Wajah Fan Xian yang pucat bukan karena dia berpura-pura. Dia muntah bukan karena alkohol – melainkan karena kekuatan dari panah yang ditembakkan Yan Xiaoyi, telah benar-benar mencederai organ-organ dalamnya. Dada dan perut Fan Xian terasa berat, dan sepertinya dia akan butuh waktu beberapa hari sebelum bisa pulih sepenuhnya.