Di tengah panggung, ada panggung lagi berbentuk bunga teratai yang menopang sebuah tiang besar yang terbuat dari kayu warna merah anggur yang berkilauan oleh embun.
Selain panggung, alun-alun itu sendiri dibagi menjadi delapan area berbeda, masing-masing dipisahkan dengan lapisan tirai putih. Tentunya area-area itu diperuntukkan bagi masyarakat umum untuk menyaksikan upacara pernikahan.
Jauh sebelum dimulainya upacara, tempat itu sudah dipadati oleh orang-orang yang bersemangat. Para petugas ditempatkan untuk memandu orang-orang ke area berbeda yang telah ditentukan secara tertib untuk menghindari kecelakaan. Orang-orang ini pada umumnya adalah para kultivator energi spiritual, jadi mereka berbaris sesuai dengan elemen latihan mereka masing-masing.