Maya adalah orang yang tidak sabaran sehingga setelah Ia mengetuk pintu tiga kali tidak ada jawaban. Ia segera memundurkan tubuhnya dan kemudian, " Brak !! " Ia menendang pintu kamar Alena. Para pelayan langsung menjerit dan berlarian ke arah kamar Alena. Maya masuk ke dalam kamar Alena dan ketika dilihatnya Alena sedang duduk sambil memeluk lututnya. Maya langsung menghambur ke arahnya dan memeluknya dengan tanpa sadar.
"Ya Tuhan, Yang Mulia.. hamba sudah ketakutan. Alhamdulillah Yang Mulia tidak apa - apa." Kata Maya sambil mendekap Alena ke dadanya. Kali ini Ia bagaikan Kakak bagi Alena.
"Aku tidak ingin menjadi wanita yang jahat seperti selingkuhan ayahmu. Aku bukan wanita selingkuhan Nizam. Aku bukan intruder." Alena menangis sambil merebahkan kepalanya di dada Maya. Sesaat Maya kebingungan mendengar ratapan Alena. Ada apa ? Apa yang terjadi ?
"Yang Mulia ..." Kata Maya sambil tetap mengelus punggung Alena.