Begitu pintu ditendang suasana di dalam sangat mengerikan. Maya sampai mau pingsan semaput ketika melihat Pangeran Husen sedang berlutut dengan pistol di kepalanya. Amrita sedang menodongkan pistolnya dengan wajah sangat geram
Bagaimana bisa. Sudah jelas - jelas Ia berjaga didepan kamar Pangeran Husen semalaman. Dan Ia tidak melihat siapapun masuk ke dalamnya selain Pelayan perias Pangeran Husen. dan Pelayan itu cuma dua orang sudah Ia periksa dengan teliti dan tidak ada yang mencurigakan. Bagaimana bisa Amrita ada di dalam ?
"Berani maju selangkah maka kepala Pangeran keparat ini akan pecah " Kata Amrita dengan muka kelam. Nizam mengangkat tangannya meminta Amrita untuk tenang.
"Sebelum kau membunuh adikku. Apakah kau akan memberikan Aku kesempatan berbicara ?" kata Nizam sambil menyuruh semua orang untuk pergi meinggalkan kamar Pangeran Husen. Arani tampak tegang tetapi Nizam menggelengkan kepalanya ketika Melihat Arani hendak maju.