Alena sangat ketakutan ketika Nizam semakin gila melancarkan aksinya kepada Alena. Muka Nizam terbenam dengan dalam. Dan tangan itu bagaikan layang - layang yang lepas kendali. Seumpama kupu - kupu yang sedang mendekati kelopak bunga yang sangat indah dan penuh madu. Kupu - kupu itu menjulurkan belalainya untuk menghisap madunya.
Alena semakin melotot ketika Nizam mengangkat gaunnya di bagian depan. Wajah Nizam sudah memerah. Alena tahu kalau Nizam sudah seperti ini dia tidak mau tahu berada di mana dan ada siapa. Ia adalah Pangeran Putra Mahkota. Dan Ia berada di dalam harem dimana tidak ada satupun pria di tempat itu. Yang ada adalah para pelayan dan istri - istrinya.