Nizam berdiri sambil menatap gelapnya malam di tengah kerimbunan pepohonan. Alena sudah lama tertidur bersama Axel di pelukannya. Nizam kemudian mengangkat teleponnya dan mulai menghubungi seseorang setelah orang itu terdengar mengangkat teleponnya Nizam segera memberikan salam.
"Assalamualaikum, Maya" Nizam menyapa orang yang dia telepon. Maya yang baru saja selesai membeli peralatan melukis untuk pangeran Hussein segera menjauh segera menjawab.
"Waalaikumsalam yang mulia "Maya menjawab salam dari Nizam dengan penuh rasa hormat. Dia tahu bahwa malam ini Nizam akan meneleponnya karena dari kemarin Nizam sudah mengatakan akan menelponnya.