Seperti biasa Nizam pergi meninggalkan Alena untuk pergi melaksanakan sholat shubuh di mesjd secara berjamaah. Sebelum pergi Nizam mengecup dulu pipi Alena. Setelah Nizam pergi, Alena langsung bangun dari tempat tidur. Ia melirik ke kiri dan ke kanan untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya. Alena meringis merasakan pant*tnya yang masih terasa ngilu dan sakit.
"Dasar kampret, kecoa busuk, iblis ular... kalau saja kau tidak meratap siang dan malam Aku tentu sudah pergi dari rumah ini sambil membawa si kembar. Aku akan pulang ke Indonesia dan tinggal di sana selamanya daripada hidup di sarang macan dengan suami yang pencemburu dan pemarah.