Alena duduk di sisi Zarina. Ia memanggil perawat dan dokter yang sedang menunggu di luar ruangan untuk memeriksa Zarina. Zarina menatap Alena dengan pandangan mata yang sangat sedih. Ketika Ia mau berbicara Alena memberikan isyarat pada bibirnya agar Zarina tidak bicara dulu.
Dokter memeriksa Zarina dengan teliti dan kemudian Ia memberikan petunjuk kepada perawat dan pelayan untuk memberikan obat kepada Zarina. Alena berdiri sambil menatap Zarina. Wajah yang cantik, muka yang pucat, bulu alis yang tebal dan mata yang lebar.
"Lukanya tidak boleh terkena air. Dan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi tinggi" Kata Dokter sambil menutup luka Zarina.