Kim hanbin pria dengan usia yg baru saja menginjak 21 tahun ini bekerja sebagai dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit siloam, karirnya terbilang cemerlang dan penuh dengan kebahagiaan. Namun dibalik kebahagian itu hanbin bisa dikatakan bermuka dua dari bahagianya, 3 hari yg lalu calon istrinya Jennie Kim harus meninggal dunia karena kecelakaan pesawat untuk pulang kembali ke indonesia dari liburannya.
Hanbin hanya bisa diam tersenyum menanggapi kehidupannya saat ini, hubungannya dengan jennie benar bukanlah hubungan yg dapat ia lupakan dengan begitu mudahnya. 5 tahun sudah perjuangan cinta hanbin untuk dapat mempersunting jennie kelaju pelaminan, namun apa hasil yg diharapkan? Sia sia sudah.
Jennie kini sudah menjadi abu, apa yg bisa hanbin perbuat? Memutar waktu? Atau meratapi kesedihan? Ini bukanlah seorang hanbin yg terus ceria dan menunjukkan profesionalitas kepekerjaannya.
"Dok, anda serius akan mengambil pekerjaan sampingan sebagai dokter sakit jiwa?" Tanya perlahan suster yg kini sedang menemaninya melakukan operasi
Hanbib hanya mengangguk menandakan bahwa apa yg diucapkan perawat barusan adalah benar, hanbin terus fokus memperbaiki jalannya usus yg tengah dirombak ini.
"Gunting"
"Klep"
"Prisen"
"Jarum"
Begitulah ucap hanbin yg sedang mencoba mengoperasi penyakit usus buntu anak kecil ini.
"Baiklah sudah di jahit, tunggu luknya kering baru setelah itu dapat dilepas. Jangan suruh dia bergerak dan makan dulu, mengerti?"
Operasi berjalan lancar, pasien pun dibawa kembali kedalam ruangan kamarnya sedangkan hanbin sang dokter berjalan menuju shower pembersih untuk membasuh lengannya.
"Dokter hanbin"
Teriak seorang pria dengan setelan jas kedokteran yg melekat ditubuh pria tersebut, diketahui namanya adalah kim jinhwan yg juga merupakan seorang dokter serta teman terdekat hanbin.
"Ada apa lo kesini nan?"
"Ish, kerenan dikit napa... dokter jinhwan gth kek"
"Ck, ada apa anda kemari dokter jinhwan kim?"
"Ini kata wendy, lo jadi gak buat ngambil sift kerja di rumah sakit kejiwaan di bogor?"
"Jadi, ubar kesel lah"
"Mau berangkat kapan? Mobil didepan juga mau ke rumah sakit sana"
"Yodah gue otw sekarang, duluan nan" hanbin berlari sambil berteriak, membuat jinhwan menggeleng gelengkan kepalanya
"Woy salamin ke wendy dari gua bin!!!!"
*****
Perjalanan panjang yg ditempuh pun akhirnya sudah terhenti, hanbin dan beberapa staf kerja sudah sampai di rumah sakit jiwa harapan kasih. Hanbin mengikuti langkah wendy kekasih pujaan hati jinhwan ini yg sebentar lagi akan menikah menuju sebuah ruangan minimalis dengan nuansa sejuk, wendy tersenyum sekilas sebelum akhirnya keluar dari ruangan baru hanbin ini.
Ddddrrrtttt.....
Bobby: Hanbin beneran pindah ?
Donghyuk: Pindah? Pindah kemana?
Chanwoo: Ka hanbin pindah kemana? Ayo kita makan makan rayain
Yunhyeong: Katanya ke rumah sakit jiwa yah?
Jinhwan: Iyah
Bobby: Wah edan dong? Duh se stress itukah dia tanpa jennie?
June: Kaga usah diingetin napa lo bob
Jinhwan: Maksudnya di pindah tugas buat jadi dokter disana, bukan dia edan !
Yunhyeong: Tau nih gigi lo tuh edan
June: Oh gitu, bagus gak tempatnya
Hanbin: Serasa dibicarakan -___-
Donghyuk: Nih dia nongol
June: Gimana bin? Sehat?
Bobby: Sehatlah. Kan diantara yg gk waras dia paling sehat
Chanwoo: Ka bobby nih ya... mancing mancing emosi mulu
Donghyuk: Untung dia ceo bukan kedokteran, bedalah paham nya
June: Gue ceo juga hyuk, maksudnya apa nih?
Bobby: JUNBOB 😍
Yunhyeong: Gue yg chef biasa ajh
Jinhwan: Reunian yuk
Hanbin: Ngomong pabalatak gini gak ada yg bener herman...
Chanwoo: Hayulah reunian, ka yoyo yg masak yhh....
Donghyuk: Iyh setuju, hemat pengeluaran.
Jinhwan: Susah sih yg udah nikah mah
June: Susah sih yg udah nikah mah (2)
Bobby: Susah sih yg udah nikah mah (3)
Hanbin: Susah sih yg udah nikah mah (4)
Donghyuk: Hehhehe kan biar hemat jadi kaya
Chanwoo: Baru ajh mau nempel tulisan, dah disela ka donghyuk ajh... sebel
Yunhyeong: hayolah di restoran gue, free
Bobby: Huhu asiiikk
June: Elo jadi kemana chan?
Jinhwan: Eh iyh nih, elo gak ada kabar di lampung
Donghyuk: Jangan bilang lo ceo kek june bobby? Lama-lama lo flashback tuh sama tahun 2014 bareng june bobby hanna
Chanwoo: Wkwkkwkwk aku kan kuliah di universitas malahayati lampung ka, jurusan...... KEDOKTERAN... IPK ku ajh sekarng udah 3,56
Yunhyeong: Wih mantap..... kembaran gue gak pernah salah pilih nih.... menguntungkan
Jinhwan: Mantap... tapi tetep ajh ipk paling besar ya cuman donghyuk.
Hanbin: Setidaknya gue juga lebih besar dari elo nan,
Bobby: Wakwak.... hahhahaha telolet... ipk jinan paling rendah dong....
Jinhwan: Songong banget lo bin, mentang mentang ipk lo 3,88
Jinhwan: Iyh gue mah nyadar diri ipk 3,67
June: Sukses woo
Chanwoo: Okok. Insyaallah ipk chanwoo nanti melebihi ka donghyuk. Insyaallah 4.
Donghyuk: Siip.
"Hah..... nan.... jinan..... ada ada ajh ni grup"
Ketika hanbin selesai tertawa dengan ponselnya, entah mengapa pandangan matanya terasa tentram meliht perempuan berambut panjang tengah duduk di taman. Namun dapat hanbin lihat dengan jelas garis wajahnya yg menunjukkan kesedihan.
"Cantik" gumamnya
Tok.... tok....
"Dok, sudah waktunya anda menangani pasien pertama anda"
"Siapa?"
"Itu yg duduk ditaman dok, namanya Lalisa manoban"