Yang pertama kali berbicara adalah seorang elf yang merupakan seorang anak aram dari seorang bangsawan elf. Dia mengangkat kepalanya dan menatap langsung ke mata Rifki. Saat dia menatap mata Rifki, dia merasakan perasaan yang agung dari tatapan Rifki. Itu bukan tatapan penuh nafsu dari seorang yang mencari budak untuk mereka permainkan atau tatapan seorang majikan yang seharusnya di tunjukkan ke arahnya. Dia ahirnya bisa bersantai meski diselimuti aura Rifki dan mulai berbicara.