"Ahhh, ahhh, ma-masukkan, ahhh, ahhh. Sekarang!!!" Perintah Dabula yang tak lagi bisa menahan keinginan untuk di masuki oleh senjata suci Rifki. Dia perlahan menggerakkan tangannya ke arah selangkangan Rifki dan berusaha mencari cara bagaimana menyentuh senjata suci itu. Namun karena permainan jari Rifki dan lidahnya yang memainkan puting Dabula, dia tak bisa fokus mencari dan malah hanya mengelus senjata itu dari luar.
"Aku mohon ahhh, aku sudah ahh tidak tahan lagi ahhh. Masukkan sekarang ku mohon ahhh" Dabula memohon sembari tak kuasa menahan desahannya akibat permainan Rifki. Merasa Dabula sudah cukup untuk pemanasannya Rifki ahirnya melepaskan tubuh Dabula dan mulai membuka pakaian bagian bawahnya. Saat Dabula melihat ke arah Rifki, begitu terkejutnya dia melihat senjata suci Rifki yang sudah terisi dengan energi yang meluap-luap dan siap untuk di gabungkan dengan artefak kudus miliknya.