"Tuan, ini adalah dunia nyata! Bau udara, itulah aroma kekuatan!" Burung Nasar Mata Darah Berjanggut berdiri di puncak gunung dengan dadanya yang membuncit. Paman Liu berdiri di sampingnya.
"Aku tahu kamu ingin berani menghadapi dunia luar. Aku tidak akan menghentikanmu," kata Paman Liu dengan tenang. "Jangan lupa untuk kembali saat kamu lelah."
"Hahaha." Baiklah Tuan, jangan khawatir. Aku akan kembali ketika aku mencapai tingkat maharaja" Burung Nasar Mata Darah Berjanggut mengeluarkan tawa yang tajam. "Tuan, tolong tunggu kabar baik dariku."
Sepasang sayap hitam bergegas ke langit seperti pedang tajam.
"Tuan …" Melihat pemandangan itu, Japalura Bayangan juga tergoda.
"Kamu juga mau pergi?" Paman Liu bertanya pada Japalura Bayangan.
"Tuan, hari aku mencapai tingkat maharaja adalah ketika aku …"
"Kamu tinggal di sini dengan tenang," kata Paman Liu. Kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu rencanakan, dasar pemalas?