Huang Yueli berjalan sendirian di tengah malam dan dari kejauhan, ia dapat merasakan energi yang kuat datang ke arahnya.
Awalnya ia merasa gelisah dan bersikap waspada.
Namun setelah ia mendengar suara Li Moying, ia merasa lebih rileks.
Napasnya yang familier tertiup ke telinganya, tegas namun dengan lembut membuainya, membuat malamnya yang tidak menentu berakhir.
Mengingat hal yang telah dilakukan laki-laki ini untuknya, hati Huang Yueli melunak.
Ia mengulurkan tangannya ke pinggang Li Moying dan memeluk punggungnya dengan erat.
Tidak peduli bagaimana beratnya kekhawatiran atau keragu-raguan yang ia rasakan, namun saat ini, Huang Yueli tidak memedulikannya. Ia hanya tahu kalau ia harus memeluknya erat-erat dan merasakan kehangatan tubuhnya untuk meyakinkan dirinya ….
Bahwa Li Moying baik-baik saja dan ada di sisinya!
Sedangkan Li Moying, ia pun juga merasakan hal yang sama.