Tanahnya sedikit berguncang, ketika sebuah sosok dengan tinggi nyaris mencapai tiga meter muncul di perbatasan hutan primitif di pulau itu.
Tubuhnya berwarna putih keabuan, tampak terbentuk dari bebatuan besar. Wajahnya berlubang, tanpa mata, hidung, mulut, ataupun telinga yang jelas.
"Raksasa batu …" Cattleya menggumamkan tipe monster tersebut.
Baik itu Klein maupun Anderson, keduanya tidak tahu apa-apa mengenai monster seperti itu.
Akan tetapi, mereka tidak melayangkan pandangan penasaran kepada Cattleya. Mereka berkonsenterasi pada monster itu, tampak sangat profesional.
Cattleya membalikkan tubuhnya setengah untuk melihat kapal Masa Depan yang telah bersauh. Di mengangkat tangan kanannya setengah dan mengeraskan suaranya.
"Bidik!"
Para bajak laut yang sedang bertugas langsung menyesuaikan puluhan meriam di bagian sisi kapal, membidikkan meriam-meriam itu pada Raksasa Batu yang sedang mendekat dengan pelan dan berat.