ดาวน์โหลดแอป
42.85% DRK Foundation / Chapter 3: 3. Kembali

บท 3: 3. Kembali

Helikopter yang membawa tim S.A.C.T-y perlahan mendarat di atas lapangan rumput yang cukup luas. Di pinggirnya, tim medis telah bersiaga. Seluruh personel juga datang menyambut mereka.

Helikopter mendarat. Semua mata terpusat pada pintu Helikopter.

Tim medis bergegas menghampiri helikopter dan membuka pintunya untuk segera mengurus pasien mereka. Seluruh personel yang hadir bersorak melihat tim S.AC.T-y turun dibantu tim medis. Penyambutan 'artis' hanya dihiraukan oleh Aiden.

Sebagai salah satu pusat perhatian di Foundation, tim S.A.C.T-y yang dipimpin oleh Aiden merupakan tim yang memiliki segudang pencakapaian di Foundation. Namun dari semua itu, hanya 2 hal yang selalu menjadi perhatian Aiden: Pertama, tim yang hingga saat ini tidak pernah kehilangan anggotanya; dan tim yang memiliki persentasi keberhasilan tertinggi di Foundation.

Medis mengarahkan mereka untuk berbaring di atas ranjang medis, namun mereka menolak dan memilih untuk berjalan sendiri ke tenda medis. Meskipun ketua tim medis sudah terbiasa mendengar jawaban itu dari mereka, dia tetap saja memasang muka masam mendengar itu. Pada akhirnya, dia hanya bisa meminta anggotanya untuk mengiringi Aiden dan rekannya.

Seiring mereka berjalan, suara tepuk tangan dan sorak mengiringi langkah mereka. Meskipun hal ini sering terjadi, Aiden tidak pernah tinggi hati. Dia tersenyum sambil sesekali mengangguk setiap kali membuat kontak mata dengan personel yang membukakan jalur untuk lewat.

Aiden, dan personel medis yang mendampingi di sebelah kirinya, memimpin di depan. Tidak lama ketua medis menyusul di sebelah kanannya.

"Seperti biasa, kau nekat dalam mengambil langkah." Kata Sasha. Berjalan tegap dengan mengenakan jubah medisnya. Karismanya sebagai ujung tombak tim medis jelas terpancar. Terpancar wajah gadis berambut coklat sepanjang bahu, hidung yang kecil, serta pipi tirus itu.

Aiden hanya tersenyum mendengar perkataan perempuan bertubuh mungil itu. Masih dengan senyuman di wajahnya, ia menoleh dan berkata, "Paling tidak, Aku tahu kalau kau selalu siap menyambut. Seperti sekarang."

Perkataan Aiden membuat Sasha kaget. Pipinya perlahan menghangat. Sasha langsung berjalan lebih cepat sambil menundukkan kepalanya. Menyembunyikan wajah yang memerah.

Perkataannya yang dia maksud kalau tim medis akan selalu siap mengurus Dia dan timnya sangat jelas tidak tersampaikan. Dia tidak menyadari kalau apa yang dia katakan barusan telah membuat jantung Sasha berdebar-debar.

Meskipun memiliki rekam jejak yang luar biasa dari setiap misi yang dia lakukan, Aiden merupakan tipe orang yang tidak menyadari pesonanya sendiri. Dia orang yang tidak peka. Banyak perempuan yang yang mengagumi dan menyukainya di dalam Foundation, Sasha salah satunya.

Terdengar suara siulan dari belakang. Aiden menoleh dan melihat Frogman, dibelakangnya, bersiul sambil melihat Aiden.

"Apa ?" Tanya Aiden.

"Tidaaak, hm hmm." Jawab Frogman, menghentikan siulannya lalu memberikan wajah menyeringai. "Hanya mengagumi betapa tebalnya tengkorak orang di depanku."

"Oh, Senang bisa mendengarmu bersiul. Tadi sepertinya kau tidak bisa melakukan apapun." Ujar Aiden dengan kedua alis terangkat dan muka menyeringai.

Griff, yang berjalan di belakang Frogman, tidak bisa menyembunyikan ekspresinya meskipun Dia telah menahan tawa. Frogman tersentak malu. Dalam misi tersebut, Frogman, bisa dikatakan, menjadi badut. Ucapan Aiden membuat Frogman mati kutu.

Setibanya di tenda medis, tim S.A.C.T-y dibopong untuk berbaring di ranjang lipat. Kemajuan teknologi Foundation terlihat jelas dari alat-alat medis yang mereka gunakan didalam tenda yang hampir sama besarnya dengan tenda pusat operasi.

Pada awalnya mereka menolak mendapat penanganan medis dengan alasan mereka harus segera mengemas kembali perlengkapan yang mereka bawa. Tapi A.K. tiba-tiba muncul di tenda medis dan memerintahkan mereka untuk beristirahat.

A.K. juga mengatakan kalau, meskipun misi telah selesai, masih banyak hal yang harus di selesaikan di tempat ini, misalnya mengambil jasad Subjek di bawah tanah, dsb. Kemungkinan baru akan selesai setelah 3 hari.

Mendengar hal tersebut, beban seolah terangkat dari bahu mereka. Setelah melihat A.K. meninggalkan tenda, mereka langsung terlelap sesaat setelah meletakkan kepala mereka di atas bantal.

---

Keesokan harinya, S.A.C.T-y dibangunkan oleh tim medis yang membawakan sarapan pagi untuk mereka. Setiap anggota tubuh mereka mengirimkan rasa sakit ke otak kala mereka berusaha untuk duduk. Untungnya, jika bukan karena penghilang nyeri yang diberikan oleh tim medis, nyeri ditubuh mereka bisa lebih parah dari ini.

Hal yang biasa terlihat bagi setiap anggota tim yang diistirahatkan di tenda medis adalah masing-masing anggota dibantu oleh minimal 2 orang tenaga medis. Kali ini sedikit berbeda di sisi Aiden, hanya Sasha saja yang menyiapkan sarapan untuk Aiden.

Anggota yang lain memperhatikan hal itu lalu menyadari sesuatu. Mereka melirik ke arah anggota tim medis, yang membantu menyiapkan sarapan di tempat mereka. Anggota tim medis hanya memberikan sedikit anggukan kepala dan ekspresi penuh makna -seolah mengatakan sesuatu secara telepati. 'Jangan diganggu. Biarkan saja.'

Aiden yang melihat Sasha yang membantunya sendirian lantas mencoba untuk membantu menyiapkan meja kecil untuknya menyantap sarapan. Belum sampai Ia membantu, Sasha dengan sigap menarik meja kecil yang dia pegang.

"Apa yang kau lakukan ?" Tanya Sasha melihat gestur Aiden.

"Ee... Membantu menyiapkan sarapanku ?" Jawab Aiden, tantunya terheran-heran.

"Tidak usah repot-repot."

"Aa, tapi kan..."

"Aiden !" Sela Sasha dengan tegas. "Sebagai seorang dokter, aku perintahkan Kau untuk diam, dan biarkan aku mengurusmu. Mengerti ?"

Dengan wajah tercengan, Aiden hanya mengangguk-anggukkan kepala menuruti perintah Sasha.

Dibalik ekspresi Sasha yang masam itu, pesona naturalnya tetap terpancar. Tidak mengherankan Dia dikagumi banyak anggota pria di Foundation.

Tapi tentu, hal ini menjadi sebuah pengecualian bagi Aiden -pada dasarnya, Dia bodoh pada topik percintaan. Sasha yang sengaja memberikan sinyal akan perasaannya kepada Aiden dengan menyiapkan sarapan, ditanggapi sebagai dedikasi tinggi sebagai Dokter untuk mengurus pasiennya. Suara hela nafas keluar dari yang lain, mengisyaratkan kekecewaan mereka terhadap Aiden.

Anggota tim medis yang selesai lalu segera kembali ke area personel medis, namun tidak dengan Sasha. Dia menarik kursi lipat dan duduk bersilang kaki menghadap Aiden yang sedang makan.

Aiden, yang merasa mendapatkan tatapan mata, menoleh pada Sasha. Hampir bersamaan, Sasha mengalihkan pandangannya ke samping. Dan... hal ini terjadi beberapa kali selama Aiden makan.

"Oh iya, Aiden." Ujar Sasha.

"Hmm ?" Mulut Aiden sedang dipenuhi suapan terakhir.

"Kemarin aku sudah mengirimkan rekam medismu ke 'Doktor'. Aku menerima email pagi ini kalau dia mau bicara denganmu."

Aiden menelan suapan terakhirnya, lalu berkata, "Kapan ?"

"Sekarang. Dia sudah terhubung dikomputer area personel medis."

Aiden menghela napas sembari meletakkan alat makannya. Tanpa bicara, Dia menggeser mundur meja kecil di atas ranjang medis lalu turun dari sana. Sasha dengan relfeks membantu Aiden untuk berdiri.

"Ah, tidak apa. Aku bisa sendiri." Ujar Aiden

Sasha terdiam membiarkan Aiden untuk lewat. Sambil memandangi punggung Aiden, Dia menggenggam tangan yang Ia gunakan untuk memegangi lengan Aiden tadi. Masih terdengar tepat ditelinga kirinya, suara berat nan berwibawa yang keluar dari mulut Aiden.

"Dia sudah pergi, tidak perlu dipandang lagi."

Ujaran Griff yang tiba-tiba itu mengagetkan Sasha.

Ekspresi panik Sasha membuat semua yang ada diruangan itu tertawa. Sasha segera meninggalkan ruangan tersebut sambil tersipu malu.

---

Di area personel medis, Aiden duduk di depan laptop yang telah terhubung dengan 'Doktor'.

"Selamat pagi, pasienku." Ujar 'Doktor' dengan senyuman.

"Biasanya pasien yang membuat janji dengan dokter. Tapi, yah... pagi, Dok."

Aiden menatap wajah pria paruh baya berkacamata terpampang dilayar laptop. Pria dihadapannya memiliki banyak panggilan. Umumnya Dia dijuluki 'Witch Doctor'. Tapi, di Foundation, Dia lebih mengenalnya sebagai Subjek DRK-008.

Pria dihadapannya adalah Subjek yang diamankan oleh 50 tahun sebelum Aiden bergabung dengan Foundation. Selain umurnya yang tidak diketahui, Ia adalah salah satu Subjek humanoid yang bekerja dalam pengawasan ketat oleh Foundation.

Dia juga adalah pria yang menyelamatkan nyawa Aiden kala kembali dari misi ke-4nya. Sejak saat itu, Doktor selalu meminta rekam medis Aiden, untuk melihat perkembangan 'pasiennya'. Hal ini juga membuat mereka saling kenal baik.

"Aku sudah melihat rekam medismu." Ujar Doktor sambil mengangkat sebuah file di tangan kanannya. "Jika ku perhatikan, kau seharusnya akan pulih total sore ini. Ruam pada kulitmu juga akan hilang siang nanti."

Aiden hanya mengangguk. Doktor lalu melanjutkan.

"Tentu, kalau dibandingkan dengan orang-orang biasa, seharuanya mereka akan pulih total sekitar, hmm, 4-5 hari." Ujar Doktor sambil menyeringai.

Aiden menghela napas. Dan disaat yang bersamaan, mereka mengatakan, "Bersyukurlah karena Aku." Sang Doktormenyeringai.

"Aku sudah tau apa yang akan kau katakan, Dok."

"Tentu kau sudah tau. Aku sudah sering mengatakan itu, bukan ? Tapi memang, jika bukan karena Aku, Kau tidak akan selamat..."

Sang Doktor memulai monolog panjangnya tentang Dia dan kehebatan Dirinya dengan semangat. Salah satu hal yang menjadi alasan kenapa Dia mendapatkan pengawasan ketat adalah kecenderungan untuk memamerkan kemampuannya. Sering kali hal ini memprovokasi banyak dokter di Foundation.

"Heeey, Aku tau ekspresi itu. Kau bosan mendengarku bicara, iya kan ?"

"Tidak, tidak. Sama sekali tidak." Ujar Aiden dengan muka datar sambil menggelengkan kepalanya.

Si Doktor kemudian menghela napas. "Ya sudah. Karena tidak ada lagi yang mau Aku tambahkan, sampai disini saja."

"Baiklaah."

"Siswi kedokteran di belakangmu sudah menunggu dari tadi." Ujar Doktor sambil memutuskan koneksi

"Heh ?" Aiden lalu menengok ke belakangnya. Dia merasa seperti melihat bayangan seseorang yang langsung menghilang saat Ia menoleh.

Aiden memutuskan tidak memikirkan hal itu dan kembali ke area pasien. Saat melewati area peralatan medis, Dia melihat beberapa personel medis yang tengah merapikan peralatan mereka. Aiden pun teringat pada peralatan dan perlengkapan tempur yang masih belum mereka bereskan.

Setibanya di area pasien, Dia disambut tawa dari rekan tim dan tenaga medis, kecuali Frogman. Melihat hal ini, Dia sudah bisa menebak apa yang menjadi pembahasan.

"Tidak bisa dipercaya kan ? Bisa-bisanya Dia melempar pistolnya, bukannya menembakkan pistol ke Subjek." Ujar Chen dengan nada mencemooh dan gestur yang berlebihan.

"Yah, sudah kukira akan seperti ini." Pikir Aiden.

Chen melihat kedatangan Aiden, lalu menariknya ke dalam pembicaraan. "Tanya saja pada Kapten. Dia sangat kesal begitu melihat Frogman melempar pistolnya." Semua mata mengarah kepada Aiden, akan tetapi dengan expresinya yang datar, suasana berubah menjadi agak canggung.

"Haaa... Oke semua, dengar. Aku tahu, A.K. mengatakan kalau kita diberikan waktu 3 hari untuk beristirahat. Tapi, akan lebih baik jika perlengkapan yang kita bawa sudah beres. Setelah itu, kita tinggal menggunakan sisa waktu sehari lagi untuk beristirahat." memecah kecanggungan suasana.

Semua rekannya setuju dengan Aiden. Sasha hanya memberikan wajah masam. Salah satu hal tersulit untuk dihentikan dalam Foundation adalah ketika seluruh tim S.A.C.T-y telah menetapkan sesuatu untuk dilakukan. Sasha hanya berpesan supaya mereka kembali ke tenda medis setelah mereka selesai.

S.A.C.T-y lalu kembali pada tenda dimana mereka membongkar perlengkapan dan peralatan untuk dibereskan. Membereskan kembali semua yang mereka keluarkan dari koper kemas, dan menaruhnya di dalam mobil mereka.

Setibanya kembali di tenda media, Griff menyeletuk. "Sebentar. Siapa yang nanti akan menyetir ? Urusan angkut-mengangkut tadi menambah pegal."

Selesai Griff mengatakan hal itu, Semua langsung menatap Aiden seolah mengatakan, 'Kau kan punya tubuh yang paling tahan banting di antara kita semua, jadi Kau yang menyetir'.

Wajah Aiden memasam, lalu Aiden mengatakan, "Baik, baik. Aku yang menyetir. Tapii, jangan harap perjalanan nanti akan mulus."

Area pasien kembali diramaikan oleh S.A.C.T-y dengan argumen canda.

---

Lusa nya, seluruh personel telah bersiap untuk kembali ke Markas Pusat. Seluruh area operasi telah beres. Tim 'reboisasi' telah mulai membereskan kerusakan dan kekacauan yang tersisa.

Jasad Subjek juga telah diterbangkan menggunakan helikopter khusus. Seluruh personel mulai memasuki kendaraan mereka, termasuk S.A.C.T-y. Sesuai dengan kesepakatan, Aiden yang menyetir.

Dia menyalakan mesin, melajukan mobil, dan mengikuti rombongan personel yang lain untuk kembali pulang. Tapi kemudian, formasi mereka terpecah seiring mereka mendekati Kota Altoskwa.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C3
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ