Hm… aroma sedap menguar dari sayur kangkung yang kini sedang kumasak, sementara itu, di meja makan yang hampir tidak pernah kugunakan untuk makan telah tersedia tiga piring nasi dengan omelet di atasnya. Clara dan Binar masih tidur, sarapan pagi yang enak pasti akan mengembalikan semangat mereka yang kemarin sempat hilang. Atau mungkin semangatku sendiri. Semalan Clara bilang menerima lamaranku. Bukan berarti aku bisa langsung berteriak hore karena pada dasarnya dia menerimakau bukan karena mencintaiku, melainkan demi Binar. Jujur sebenarnya ini agak menyakitkan, tapi… sudahlah, karena sepertinya aku tidak punya harapan lagi untuk mendapatkan hatinya, aku akan berusaha untuk tetap menjalaninya saja.
Tok tok tok! Kuketuk pintu kamar Clara setelah meja makan siap.