Bruk!
Tubuhku didorong dengan kasar ke dalam ruangan tempatku tadi disiksa. Setelah itu kedua pengawal yang membawaku menutup pintu dari luar. Aku meringkuk memegang perutku yang barusan ditendang wanita gila itu. Kuharap janin dalam kandunganku baik-baik saja.
"Hiks" aku mulai terisak, ini sangat menyakitkan, bukan karena luka-luka ini tentu saja, ini memang sakit, tapi tidak sesakit saat mengetahui aku tidak berarti apa-apa bagi Dave, sebelumnya aku merasa sakit karena telah berharap pada Dave yang ternyata tidak mencintaiku, tapi tidak berarti apa-apa... ayolah, bahkan seekor bakteri yang untuk melihatnya saja harus menggunakan mikroskop tetap mempunyai fungsi dan manfaat sendiri, lalu aku apa? Butiran debu? Ah, seperti lagu saja. Sekarang apa yang akan terjadi padaku? Akankah aku berakhir seperti orang yang berada di pojokan itu? Atau kusebut saja mayat sekalian. Ah, mendadak aku jadi tak punya perasaan seperti ini.