Mama memanggil wika dan pinkan.
"pinkan wika....sudah selesai belum,ayo ntar kemalaman loh."
wika menghampiri mama terlebih dahulu
"pinkan...lama amat sih"panggil mama lagi
"sebentar lagi ma"sahut pinkan dari kamarnya.
tak lama pinkan datang dengan senyum centilnya.tampilannya begitu cantik dan modis,,membuat mata wika tak berkedip memandangnya,
"cantik banget sih"puji wika untuk pinkan...
"hihihihi....biasa aja kok"sahut pinkan sambil tersenyum.
Mereka bertiga menuju mobil mewah milik mama kali ini mereka di antar pak maman supir pribadi keluarga pinkan.
"wika...besok kan libur...kita ke salon langganan mama yuk"ajak pinkan.
"ngapai"tanya wika
"ya perawatan"
"salon tante siska salon terkenal,kamu butuh perawatan biar seger,biar cantik"
"disana tuh bla...bla...bla...bla...bla...suara pinkan sedari tadi memenuhi ruanngan mobil,
wika hanya tersenyum mendengarkan cerita sahabatnya dari tadi,lesung di pipinya membuat semakin cantik wajahnya,wajah ayunya terlihat natural karena memang wika tak memakai riasan sedikitpun di wajahnya,
bibirnya yg mungil dan merah merona alami tanpa lipstik,rambutnya yg tebal hitam panjang dan lurus sedangkan hidungnya yang mancung mungil juga bola matanya yg hitam bening membuat kecantikannya yg natural selalu terpancar,
mata wika tak luput memandangi wajah pinkan yg sambil bercerita ttg ini itu dari tadi.
wajah cantik pinkan lebih cenderung mirip papanya dengan leaung pipinya juga di kedua pipinya.kadang sesekali wika melihat kemiripan wajah pinkan dengan wajahnya,terutama mata dan kedua lesung pipinya.Mungkin karena dari kecil mereka sering bertemu,keluarga pinkan sering datang ke kampungnya dan menginap,apa lagi kalau pinkan liburan sekolah,dulu pinkan sering menghabiskan masa liburannya dikampung bersama wika.mungkin itu sebabnya pinkan dan wika saling menyayangi satu sama lain.
Mereka sampai di pusat perbelanjaan paling mewah dan terkenal di kota x.
"Ma...pinkan aku tunggu disini aja ya"kata wika kepada mama dan pinkan.
"kenapa wika "tanya mama penasaran.
"mmmmm....wika takut ma"
wika belum pernah ke mall sebelumnya,seketika dia jadi panik begitu melihat gedung yg begitu tingginya,dia membayangkan harus naik lift atau tangga yg berjalan,
"gak apa pa,kan ada mama dan pinkan"
"mama pastikan wika gak nyesel ikut masuk bersama mama dan pinkan"rayuan mama membuat wika tak bisa menolak.
pinkan segera menggandeng tangan wika
"udah..ayuk masuk,banyak hal menarik yg akan kamu suka didalam"
wika menurut....
mereka naik lift menuju kelantai dimana butik langgana pinkan dan mama belanja sebelum mama memutuskan untuk memcari kebutuhan rumah.
Mama dan pinkan memilihkan beberapa pakaian untuk wika....
harganya membuat wika merinding.
wika menolaknya tetapi pinkan dan mama tetap memaksa,
"ini bukan apa apa,kamu akan semakin cantik dengan baju baju ini,lagian kita harus membelinya untukmu"pinkan tak perduli penolakan dari wika.
wika berfikir sayang sekali harus menghambur hamburkan uang hampir 100juta hanya untuk membeli beberapa baju dan gaun.
selesai berbelanja di butik dan kebutuhan rumah,mereka memutuskan untuk makan malam di salah satu restaurant,
ini semakin membuat wika tidak nyaman.
pinkan menggenggam tangan wika...
"it's ok ,kamu akan terbiasa dgn ini,,kamu pantas untuk menikmatinya"
wika tersenyum pahit...dia takut akan membuat malu mama dan pinkan,tapi wika tetap menurut...
pinkan memesan makanan untuknya dan wika sesangkan mama memesan makanan kesukaannya,
pinkan tau betul apa selera wika jadi tidak ada keaulitan untuk wika menyantap makan malamnya.
pukul 10 malam mereka sampai dirumah,papa belum pulang dari lemburnya.wika memutuskan untuk masuk kekamar dan berpamitan pada mama dan pinkan.
Malam ini pinkan juga memutuskan untuk tidur lebih cepat karena ada janji dengan Aldi pacar pinkan,besok aldi akan datang kerumah dan mengantarkan pinkan untuk kesalon.
keesokan harinya....
pukul 8 pagi....seusai sarapan.
"jadi kalian ke salon hari ini"tanya mama ke pinkan dan wika.
"jadi ma..."sahut pinkan singkat.
sebenarnya wika enggan untuk kesalon bersama pinkan..tapi tidak ada kata penolakan yang keluar dari mulut wika.
ponsel pinkan berbunyi...ternyata panggilan dari aldi...
"halo sayang aku udah di depan nih,aku bersama zacky"
"ok sayang"pinkan menutup telepon.
"ayo wika...lita berangkat ini akan menjadi hari yang indah buat kamu"
"ma ..pa.. kita pamit ya"
wika dan pinkan berpamitan...
"hati hati dijalan"mama papa kompak.
diluar Aldi dan Zacky sudah menunggu di dalam mobil,
Aldi keluar dari mobil menyambut kedatangan wika...
"kiss pipi kiri dan kanan"
"sayangku yang seksi"kata Aldi untuk pinkan,
pinkan mencubit hidung mamcung aldi.
Sementara itu wika kaget tak percaya ternyata pacar pinkan adalah Aldi salah satu teman cowok yg membuat semaput di hari pertama kuliah.
"Al....kenalin ini saudaraku..
"wika namanya"pinkan memgenalkan wika pada aldi sebagai seorang saudara bukan sahabat.
Aldi yang agak sedikit canggung mengulurkan tangan pada wika.
"oh kamu aldi "sahut wika tanpa berjabat tangan dengan Aldi.
"kalian sudah saling kenal"tanya pinkan.
"gak...tapi kami pernah bertemu"sahut wika.
Aldi hanya garuk garuk kepala...
"apa yang terjadi"pinkan curiga....
"eeeeee..."sebelum aldi menjawab.
zacky keluar dari mobil"masih lamakah"
"kamu"wika bertambah kaget....
"stop....ayo berangkat"pinkan memotong pembicaraan.
Dia tidak mau ada keributan di depan rumahnya,
Di dalam mobil menuju salon...
"ada yang bisa memjelaskan sesuatu"tanya pinkan
"huft....wika menarik nafas panjang dan memalingkan wajahnya keluar mobil walau terhalang kaca,dia tidak pernah berfikir akan bertemu orang orang yang pernah membiatnya kesal.
"gak ada apa apa sayang
"zacky pernah buat pingsan wika "Aldi jujur karena takut pinkan ngambek.
"oooo....kemaren waktu wika diruangan kesehatan ternyata kalian penyebabnya"pinkan melotot.
"bukan sayang bukan aku tapi Zacky"pembelaan dari Aldi.
"Sampai hari dia masih baik baik saja kan?
"aku sudah menggendongnya keruangan kesehatan dan petugas segera menanganinya"kata Zacky sambil meliri ke wika.
Wika masih mengarahkan pandangannya keluar mobil seolah olah tak mau memdengarkan perbincangan mereka bertiga.
"Sudahlah pinkan aku gak mau membahasnya"wika ketus.
pinkan tau wika bete...
jadi dia memutuskan untuk diam....