Hanya ada lima pelayan yang bertugas sebagai pembantu; masing-masing mengenakan pakaian seperti seorang pelayan restoran.
Saat mendekati mereka, Angele menyadari bahwa mereka bukanlah makhluk hidup.
Mulut-mulut pelayan itu terlihat seperti mulut boneka yang berengsel. Mata mereka terlihat seperti kristal yang kosong tanpa ekspresi maupun cahaya sedikit pun seperti mata makhluk hidup pada umumnya.
'Tunggu… Mereka bukan terlihat seperti boneka, mereka memang boneka.' Angele melihat para pelayan itu dengan teliti. Kulit mereka bertekstur keras dan bergurat-gurat seperti kayu, namun masih dengan warna seperti daging dan kulit manusia biasa.
Saat menyadari bahwa Angele mendekat, pelayan paling depan menoleh dan menggerakkan matanya dengan kaku, berusaha meniru cara seorang manusia melihat orang lain.