Mata itu masih melihat sekelilingnya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.
Angele menatap mata itu dan memutuskan untuk menyingkirkan ketiga magic stone yang sudah hancur.
Namun, mata itu masih ada di sana.
'Makhluk apa ini? Dari mana asalnya?' Angele menatapnya dengan bingung. Ia berdiri dan menunjuk lingkaran itu, kemudian melepaskan selembar lempengan logam besar untuk menutupi mata tersebut.
Setelah mata itu tertutup, ia kembali mendekati si prajurit tengkorak dan menekan tengkorak makhluk itu.
Krak!
Tengkorak makhluk itu hancur berkeping-keping, dan tulang-tulangnya berceceran di tanah.
Karena tak ada tangan untuk mengangkatnya, kapak hitam makhluk itu pun ikut terjatuh.
Angele mengambil kapak hitam itu dan melihatnya sekilas.
Pada kapak berbilah lebar itu, terukir beberapa kata berbunyi: "Untuk Chita."
Kata-kata yang ditulis dengan bahasa kuno itu terlihat sedikit buram karena pembusukan.