Angele berdiri, berjalan mendekati pintu, dan menatap ketiga penyihir itu. Mereka sedang duduk di sisi meja dan menutup mata sambil menunggu waktu yang tepat untuk beraksi.
Ruangan itu sangat hening, hingga ia dapat mendengar suara nafas ketiga penyihir itu.
Angele membuka pintu ruangan dan berjalan keluar.
Suhu lorong reruntuhan itu sangat tinggi, dan bau belerang busuk memenuhi udara. Angele memotong daging kadal gunung berapi dan mencampurkannya ke dalam kaldu sup. Kemudian, ia memisahkan sup itu menjadi tiga bagian dan kembali ke ruangan itu.
"Makanlah, sepertinya kalian harus menunggu lama."
Morrian dan Milan sedang berbincang-bincang, sementara Seth sedang tidur di kursinya.
"Terima kasih, Angele. Kami tidak ingin merepotkanmu, tapi…" Morrian menatap Angele dan meminta maaf.
"Tidak apa-apa, aku tidak bisa membantu Nico, jadi aku akan berusaha membantu kalian dalam hal-hal lain." Angele tersenyum.