Malam di kota Rofo sangatlah damai.
Kereta-kereta kuda berhiaskan berbagai macam dekorasi mahal terparkir di depan manor yang berdiri di selatan kota. Dua orang pelayan yang mengenakan jas biru menunggu dengan sabar di kedua sisi gerbang. Mereka membungkuk hormat pada setiap kereta yang lewat.
Suara tapak kaki kuda dan roda kereta yang terdengar sangat kencang bercampur aduk. Saat sampai di padang rumput depan manor, mereka segera memelankan laju kereta mereka.
Cahaya keperakan rembulan menerangi rerumputan hijau di padang rumput itu.
Perlahan-lahan, sebuah kereta hitam masuk ke daerah manor, menyusuri jalan berwarna putih, dan berputar di sekeliling air mancur berbentuk duyung. Akhirnya, kereta itu berhenti tepat di padang rumput.
Tap!
Pintu kereta terbuka.