Setiap orang pasti memiliki gairah dan hasrat, itu merupakan sebuah fakta yang berlaku pada semua orang terlepas dari tingkat kultivasi mereka.
Bahkan para Sage dan Saint-pun tidak mampu mengabaikan gairah dan hasrat mereka seutuhnya.
Pemikiran untuk menjadi pribadi yang lebih baik adalah sebuah hasrat, ambisi mendapatkan kekuasaan adalah sebuah hasrat, dan nafsu terhadap wanita juga sebuah hasrat.
Lagu itu tampaknya mampu memperkuat hasrat orang-orang dan membuatnya menjadi nyata, sehingga menggoyahkan emosi para kultivator yang mendengar lagu tersebut, membuat mereka tidak dapat mengendalikan diri, dan mendorong mereka untuk terbawa dalam hasrat masing-masing. Bahkan lagu itu menciptakan sebuah dunia misterius di dalam benak para pendengarnya, membuat mereka benar-benar berada dalam kendali lagu tersebut.