Itu sangat jelas terlihat.
Li Mosen sangat membenci Quan Jingyi.
Quan Jingyi menatap Li Mosen dengan penuh minat dan sedikit mengangkat alisnya. "Apa kau tidak akan masuk ke dalam mobil?" tanya Quan Jingyi sambil mengangkat dagunya untuk memberi isyarat.
Di dalam mobil, Li Jianyue juga mendengar ucapan Quan Jingyi. Gadis itu memandang Li Mosen dan menepuk kursi di sampingnya. "Kak Mosen, ayo masuk."
Li Mosen kemudian mengalihkan pandangannya dari Quan Jianyi. Peringatan sedingin es yang terlihat dalam bahasa tubuhnya segera menghilang.
Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Quan Jingyi memperhatikan saat pintu mobil ditutup. Setelah mobil itu menghilang dari pandangan karena berbelok di tikungan, sebuah pikiran menakutkan muncul dalam benaknya.