"Bagaimana bisa itu dianggap mengancam teman sekelas?" Quan Jingyi bertanya dengan alis terangkat. "Saya hanya berbicara secara normal dengan teman sekelas saya. Dan Tante menyebutnya sebagai ancaman? Bagaimana mungkin batasan definisi ancaman diturunkan serendah itu?"
"Cukup," kata Quan Jingcheng untuk mengendalikan situasi. "Saya percaya bahwa Li Jianyue di sini bukanlah satu-satunya orang yang menyaksikan apa yang telah terjadi. Kepala Sekolah Xie, menurut Anda bagaimana cara yang tepat untuk menangani hal ini?"
Kepala Sekolah Xie hanya dapat menjerit dalam hatinya.
Pada awalnya, mereka semua merasa yakin bahwa Quan Jingyi adalah seorang berandalan. Skenario awal yang disaksikan kepala sekolah hanya memperkuat pandangannya. Dia tentu saja menyimpulkan kalau Quan Jingyi yang harus disalahkan sepenuhnya.
Kehadiran tak terduga Li Jianyue telah membuat seluruh situasi ini menjadi agak canggung.
Jadi, itu bukan salah Quan Jingyi?