Shen Manting tiba di kantor. Dia absen dan berganti pakaian mengenakan pakaian kerjanya. Tepat ketika akan mulai bekerja, dirinya menerima sebuah telepon.
Nomor itu tidak diberi nama kontak, tetapi nomor tersebut sudah sangat dikenalnya.
Itu adalah telepon dari Shen Luo'an.
Shen Manting menolak panggilan telepon itu. Dia mulai mempersiapkan meja kerjanya.
Ada berbagai macam urusan administrasi dan logistik yang harus ditangani.
Setelah sekitar tiga menit bekerja, ponselnya berdering kembali.
Tapi bukan Shen Luo'an yang menelepon kali ini. Sebuah nomor telepon rumah terpampang di layar ponselnya.
Telepon itu berasal dari sebuah tempat di Ibu Kota.
Nomor itu juga bukanlah nomor telepon rumah keluarga Shen.
Shen Manting merasa ragu-ragu sejenak dan akhirnya menjawab telepon itu. "Halo?"