Ou Ming sangat tampan ….
Wajah Yu Lili masih merona merah dan merasa tidak bisa bernapas karena gugup. Ketika gadis itu membersihkan meja, dia tidak berani mengangkat kepalanya. Setelah membuang sampah, dia menemukan bahwa Ou Ming tidak berada di ruang makan.
Pria itu tidak berada di ruang keluarga, dan Yu Lili merasa cukup kecewa. Namun, ketika gadis itu berjalan ke kamarnya, dia mendengar suara langkah kaki di dalam. Yu Lili terkejut dan berteriak, "Siapa itu?"
Ou Ming menjulurkan kepalanya dan berdiri di pintu ruang ganti dengan sebuah jubah mandi di tangannya. "Siapa lagi?"
Yu Lili mengerjapkan matanya, ketika melihat jubah mandi yang Ou Ming pegang di tangannya, dan merasa sedikit terkejut, "Anda …."
"Ya, aku akan tinggal di sini mulai hari ini."
"Tapi … ini adalah kamarku." Setelah Yu Lili mengatakan hal itu, dia sedikit tersipu malu.
Sepertinya tempat ini adalah milik Ou Ming, dan Yu Lili hanya tinggal di sini untuk sementara.
Ou Ming terlihat tidak peduli dan membawa jubah mandi itu ke dalam kamar mandi.
Yu Lili dengan cepat melangkah maju dan menuju ke ruang ganti itu untuk membuka lemari, lalu mendapati bahwa setengah dari lemari itu telah diisi dengan pakaian-pakaian pria. Dia membalikkan badan dan menemukan bahwa seprainya diganti menjadi warna gelap khas pria.
Bantal-bantal telah diletakkan dan disusun menjadi dua bagian.
Apakah … Ou Ming bermaksud tinggal bersama dirinya?
Yu Lili termenung dan tiba-tiba merasa sedikit jijik.
Ternyata Ou Ming bersikap baik padanya karena pria itu memiliki niat tertentu. Ou Ming masih menginginkan … kegadisannya.
Yu Lili merasa agak kesal. Mengambil kesempatan saat Ou Ming sedang mandi, gadis itu mengeluarkan selimut dan bantal cadangan dari dalam lemari dan membawanya ke ruang keluarga. Vila itu memiliki banyak kamar, tetapi sebagian besar dari kamar-kamar tersebut kosong kecuali kamar tidur utama yang mana memiliki sebuah tempat tidur.
Jika Ou Ming tinggal di sini, gadis itu harus tidur di sofa.
Ketika Yu Lili sedang menghamparkan selimut, Ou Ming menggosok-gosok rambutnya dan berjalan keluar. Melihat apa yang sedang gadis itu lakukan, mata cokelat tuanya terlihat semakin dalam dan kemudian pria itu tersenyum. "Yu Lili."
"Ah?" Yu Lili menjawab dengan respons tubuh yang hampir melompat, kemudian menoleh untuk melihat ke arah Ou Ming dengan jubah mandi hitamnya yang dengan mudah menggambarkan sosoknya yang tampan dan bugar, kemudian gadis itu langsung tersipu malu kembali. Membalikkan badan dengan seketika, gadis itu merasa gugup, tubuhnya menjadi kaku dan berkata, "Bagaimana … bagaimana Anda mengetahui nama saya?"
Dia mengatakan kepada Ou Ming bahwa namanya adalah Li Yu pada saat itu ….
Ketika mendengarkan ucapan itu, Ou Ming tertawa. Dia merasa pertanyaan itu sangat lucu tanpa alasan. Dengan sebuah senyuman di wajahnya, pria itu menghampiri, melirik selimut yang dihamparkan di atas sofa dan berkata, "Aku akan terkena flu kalau tidur di sini. Aku tidak terbiasa tidur di sofa."
Yu Lili merasa semakin malu dan melambai-lambaikan tangannya seketika, "Tidak, saya tidak ingin Anda tidur di sini. Saya yang tidur di sini. Anda tidur di kamar dan saya akan tidur di sofa."
"Seorang gadis tidak seharusnya tidur di sofa. Ayo kita tidur bersama." Sambil mengatakan itu, Ou Ming menyeret tangan gadis itu tanpa mendengarkan protesnya, lalu menaikkan hidungnya dan mengerutkan kening, "Di mana kau bekerja?"
"Saya …" Yu Lili menarik tangannya dengan sedikit perlawanan, mendengar pertanyaan itu dan menjawab, "Sebuah restoran Kanton."
"Baunya menjijikkan. Mandi sana, dan jangan pergi ke tempat itu lagi mulai sekarang."
"Tidak, saya harus bekerja untuk menghasilkan uang!" Yu Lili bereaksi dengan garang dan menarik kembali tangannya. Wajah mudanya terlihat memerah. "Saya harus menghasilkan uang karena saya berhutang banyak pada Anda. Tunggu sebentar." Sambil mengatakan itu, Yu Lili menyingkirkan tangan Ou Ming dan berlari ke dalam kamar.
Dia membuka laci nakas dan mengeluarkan sebuah buku catatan. Namun, sebelum dirinya bangkit berdiri, Yu Lili mendengar suara pintu ditutup dan dikunci.
Yu Lili mengambil buku catatan itu dan berdiri dengan punggung kaku. Menundukkan kepalanya, gadis itu tidak berani mengangkatnya, lalu berkata, "Ini adalah catatan utang saya pada Anda. Saya sudah menuliskan semuanya …."