Pada hari Minggu, Li Jinnan masih bekerja lembur. Setelah Su Qianci tiba di kantor dan menghabiskan waktu bekerja bersama adik iparnya, wanita itu menceritakan tentang L dan pertemuannya dengan Li Sicheng kemarin, dengan sangat gembira.
Li Jinnan tersenyum dan bertanya, "Apakah kau yakin itu adalah kakakku?" Merasakan bahwa hal tersebut tidak akan sesederhana itu, Li Jinnan menatap dokumen-dokumen di tangannya, tetapi pikirannya sudah terbang melayang jauh.
Su Qianci diam-diam mengangguk dan berkata, "Aku yakin."
Li Jinnan melirik kakak iparnya dan dengan cepat matanya kembali tertuju pada kontrak yang ditandatangani oleh TL dan LS. Pasal pelanggaran kontrak itu memang memiliki sebuah celah. Celah ini cukup bagi TL untuk mengalami kerugian besar, bahkan sampai pada titik kebangkrutan. Cara semacam ini sangatlah kejam dan berbahaya, tidak peduli siapa pun yang memberitahunya bahwa ini bukan perbuatan kakaknya, Li Jinnan tidak akan memercayainya. Sudah waktunya untuk meluncurkan serangan terhadap TL. Li Jinnan mengetahui bahwa pria itu juga sedang menunggu.
Su Qianci sedang tidak ingin bekerja, dan segera keluar dari kantor. Ketika dia kembali ke rumah, sudah waktunya untuk makan siang. Setelah menemani anak-anak untuk makan, Su Qianci memasuki kamar tidurnya. Setelah mencoba beberapa pakaian, dia akhirnya memilih sebuah baju berlengan lebar bermotif bunga.
Li Sicheng gemar melihat istrinya mengenakan pakaian bermotif bunga. Gaun rancangan desainer ini dipilih oleh Su Qianci sendiri beberapa hari yang lalu. Gaun itu juga merupakan gaun edisi terbatas. Saat mengenakannya, bahkan Su Qianci sendiri pun merasa bahwa dirinya sudah menjadi cantik. Setelah membereskan semuanya, dia memakai riasan wajah, mencoba membuat dirinya terlihat sempurna.
Semuanya sudah selesai dilakukan, dan itu sudah pukul 19:13.
Setelah mengenakan sepatunya dengan terburu-buru, Su Qianci dengan cepat mengeluarkan mobil super yang telah dimodifikasi oleh Li Sicheng. Semakin dekat wanita itu ke tujuannya, semakin gugup yang dia rasakan. Dirinya akan melihat suaminya sebentar lagi. Itu pastilah Li Sicheng. Bibir Su Qianci mau tidak mau melengkung, karena dirinya merasa bahwa dia akhirnya menemukan suatu kemajuan setelah bertahun-tahun.
Jembatan Xijiang Kotaraja terletak di pusat Sungai Kotaraja. Jembatan itu berbentuk sebuah busur melengkung yang tinggi di bagian tengahnya. Lampu berwarna-warni dinyalakan, mengubah jembatan tersebut menjadi sebuah warna keemasan yang mewah dari waktu ke waktu. Jembatan ini dikenal sebagai landmark paling indah di kota itu. Bugatti itu berhenti di dekat jembatan tersebut. Su Qianci mendongak menatap ke arah jembatan, sepasang matanya yang gelap dan cerah memantulkan pemandangan yang indah. Menakjubkan.
Jembatan hari ini terlihat indah, sungainya indah, anginnya indah, dan bahkan langit tanpa bintang dan bulannya pun menggembirakan Su Qianci. Saat melihat arloji, dirinya melihat saat itu baru pukul 7:38. Dia sepertinya datang terlalu awal.
——————————
Seorang pria berpakaian kemeja abu-abu tua, mengenakan sebuah kacamata hitam besar dan sebuah topi besar, menghindari kamera pengintai di berbagai tempat dan menyelinap keluar dari Grup TL. Tidak ada yang menyadari kerugian apa yang ditimbulkan oleh pria tersebut pada perusahaan, dan tidak ada yang menyadari masuk dan keluarnya orang itu. Semuanya tenang dan lancar, membuat pria itu merasa sangat bahagia.
Bibir Li Sicheng sedikit melengkung. Dia menurunkan topinya dan dengan cepat kembali ke pinggir mobil sport putih itu. Dari Grup TL, dia bergegas melewati kerumunan.
Karena itu adalah hari Minggu, terdapat banyak kemacetan lalu lintas. Mobil Li Sicheng terjebak di jalan yang tak dapat dihindari pada rutenya untuk waktu yang lama. Butuh lebih dari 20 menit baginya untuk dapat bergerak lagi. Sudah pukul 7:49.
Mendadak, suara guntur terdengar dari langit, tiba-tiba dan memekakkan telinga. Pada saat yang sama, anting-anting safir di telinganya sepertinya bersuara.
Li Sicheng menekan anting-anting itu, dan suara Jing Sao langsung terdengar. "Kembalilah, wanita itu memutuskan untuk pulang pada saat-saat terakhir. Dia akan segera berada di sini!"
Li Sicheng tiba-tiba mengerutkan kening dan bertanya, "Kenapa?"
"Sepertinya pihak manajemen mengenali dirimu dari foto di taman hiburan kemarin!"