Asap-asap pasir seakan menutupi langit, dan ketika melayang turun, jarak pandang seseorang bakal tertutupi karenanya. Lin Dong berdiri diam di dalam debu-debu kekuningan. Tatapan matanya menembus kabut pasir dan terfokus ke suatu tempat.
Ada sorot tajam yang sudah lama tidak terlihat di mata yang berada di balik rambut hitamnya.
Tak ada riak-riak energi yang aneh di area itu setelah Lin Dong bersuara. Namun ekspresinya tidak berubah. Dia terus menatap lekat pada tempat kosong tertentu di sana.
Sejak lama, dia sudah samar-samar merasakan kalau ada hawa keberadaan orang lain di Purgatorium yang hening itu selama dia berlatih. Namun, perasaan itu sangat samar. Ketika penempaan Mental Energy-nya semakin bertambah, dia menjadi lebih yakin dengan perasaan tersebut.
Hawa keberadaan sosok yang tersembunyi itu terasa lumayan mengerikan.